(sekadar butir-butir pasir di Tahun Jubileum)
“Anda tidak bisa berjabatan tangan dengan kepalan tangan”
(Indira Gandhi – mantan PM India)
Kons Beo, SVD
Betapa kejamnya perselisihan itu. Apalagi, sekiranya itu belum teduh untuk disudahi. Suara gaduh terdengar riuh. ‘Baku ambil kata’ lepas terdengar. Bukan kah pertengkaran itu antitesis dari berbalas pantun penuh nikmat kata nan sedap? Sebab alam ribut tak terhindar.
Kata-kata digelegar dalam suara. Dan di situ, telinga seperti mesti dibikin pekak dalam paksa mendengar. Ini belum lagi soal bombardir kata di cellular (HP) dalam wujud SMS. Belum puas di situ segera lanjut di Status-Story. “Sedikit-sedikit naik status. Apa-apa sedikit jadi story.” Bikin heboh di Fb pula dan seterusnya.
Semuanya bernada penuh sinis tajam hingga lurus hantam langsung yang kejam dan kasar. Ujung-ujungnya, rasa hati mesti tersakiti. Mental lawan pertengkaran atau orang yang dibenci itu mesti bermuara down. Dibuat tak berkutik. Tanpa daya. Harus kena mental ‘yang tak ada obat.’ Mari kita lanjut…
Dalam perang kata, peluru-peluru siluman ditembakkan. Yakinlah bahwa semuanya sungguh beracun. Yang dianggap lemah, kurang, buruk, apalagi penuh aib dan memalukan sepertinya saling dilesatkan. Mesti saling diperdengarkan ke khalayak. Biar semua pada tahu….
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel