Manfaatkan EBT, RI Butuh Rp3.800 Triliun Tuk Bangun Jaringan 63 Ribu KM

KEK Palu
Petugas PLN tengah memasang kabel pada jaringan SUTT bertegangan 150kV Tawaeli - Talise di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Jakarta, infopertama.com – Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkap Indonesia membutuhkan dana hingga US$235 miliar atau setara Rp3.843,6 triliun (kurs Rp16.356) untuk menghubungkan energi baru terbarukan (EBT).

Darmawan mengatakan, Indonesia memang memiliki sumber daya energi terbarukan yang besar.

Namun, kata dia, sumber energi baru terbarukan atau EBT itu berada di luar Jawa. Oleh karena itu, dibutuhkan jaringan transmisi guna menyambungkan sumber energi itu ke pusat-pusat permintaan listrik.

“Kita perlu membangun jaringan transmisi yang memungkinkan jaringan yang panjang, smart grid, smart control system, smart meter, semuanya. Jadi, biaya dari hari ini hingga 2040 kira-kira US$235 miliar,” kata dia dalam panel diskusi di Mandiri Investment Forum (MIF) Indonesia 2025 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Dia mengatakan, pihaknya telah mencoba untuk menyambungkan energi terbarukan ke Pulau Jawa tapi sampai sekarang belum juga berhasil. Dia juga mencontohkan bagaimana geothermal yang ada di Sumatera tersambung ke Pulau Jawa.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel