Perkembangan Remaja akan sangat terpengaruh dengan suplai informasi yang semakin beragam, dan berbagai teknologi komunikasi ini semakin melayani kecenderungan manusia untuk semakin otonom dalam memeroleh informasi. Media interaktif memberi peluang bagi pengguna (user) untuk menentukan dan memilih informasi yang diperlukannya. Kebebasan semacam ini akan merombak tatanan sosial.
Motivasi pengguna tidak lagi dijawab dengan produk massal, yaitu media massa bersifat searah yang sering menimbulkan kemubaziran informasi itu. Produsen menyediakan informasi sebanyak-banyaknya. Tetapi dengan sistem akses. Pengguna dapat mengambil yang ia perlukan saja. Efisiensi dalam pola komunikasi interaktif, menyebabkan media massa searah akan dianggap penghamburan enerji.
Di lingkungan masyarakat manapun adanya, media massa merupakan pola komunikasi yang paling rendah penggunaannya di antara jenis-jenis komunikasi yang berjalan pada anggota masyarakat. Meskipun cakupan distribusinya lebih luas, tetapi frekuensi penggunaannya kalah banyak daripada dengan media sosial seperti komunikasi kelompok dan antara perorangan. Artinya proses komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat sesungguhnya komunikasi yang tidak menggunakan media massalah yang mendominasi.
Setidaknya kalau buatkan peringkat pengunaan proses komunikasi berturut-turut adalah komunikasi intra-pribadi, antara pribadi, intra-kelompok, antara kelompok, intra-institusi, dan antarinstitusi. Komunikasi berlangsung dalam konteks situasi pribadi, kelompok dan institusi. Setiap tingkat situasi komunikasi ini miliki karakteristik dan fungsi yang khas.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel