Cepat, Lugas dan Berimbang

Dosen Unika St. Paulus Ruteng Dr. Marianus Mantovanny Tapung, S. Fil., M.Pd., : Dedikasi, Adaptasi dan Inovasi

Ruteng, infopertama.com – Workshop Penguatan Literasi Digital Pengawas Pendidikan Agama Katolik (PAK) Tingkat Dasar dan Menengah Se-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pendidikan Agama Katolik menjadi dasar kehidupan moral bagi generasi emas dan terus berkolaborasi dengan aspek-aspek lainnya yang dapat menunjang kehidupannya.

Generasi milenial selalu erat kaitannya dengan digital dimana kehidupan mereka selalu hidup berdampingan dengan digitalisasi. Dunia mereka akan terasa hampa tanpa hadirnya kehidupan digital, mereka belajar sangat bergantung pada aspek ini.

Workshop Penguatan Literasi Digital Pengawas Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar dan Menengah Se-Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dihadiri oleh semua Pengawas Pendidikan Agama Katolik Tingkat Provinsi NTT adalah sebuah fundasi dasar untuk mempersiapkan diri menghadapi Gen-Z, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 3 hari (13-15 November 2024) bertempat di Sky Flores Hotel Ruteng

Seminar yang bertajuk penguatan digitalisasi menjadikan para guru dan pengawas pada PAK akan pentingnya perkembangan teknologi yang berbasis nilai moral. Doktor Mantovany Tapung sebagai pemateri utama menggarisbawahi bahwa teknologi digital adalah alat bantu saja dalam proses pembelajaran Agama Katolik.

“Teknologi Digitalisasi akan mampu merubah pola pikir, merubah attitude dan menjadikan manusia yang berpikir untuk secara kritis menggunakannya dan sangat intens dalam seluruh proses perkembangannya. Akan tetapi menjadi dua sisi mata uang yang serentak juga menjadi tantangan bagi Generasi Z. Oleh karenanya, kita sebagai guru dan pengawas harus mampu bersaing dengan aspek teknologi dalam seluruh proses pembelajaran ini “, tegas Doktor Manto dengan penuh semangat.

Selanjutnya, Dosen dan Lektor pada Universitas Katolik Ruteng mengajak para pengawas dan guru Agama Katolik untuk selalu ber-inovasi, ber-dedikasi dan ber-inovasi yang disederhanakan dengan bergerak, bereksistensi dan berdigitalisasi yang mengarah pada nilai atau value yang mampu menguatkan kita dalam seluruh proses pembelajaran Agama Katolik bagi generasi emas kita.

“Para pengawas dan guru seyogianya selalu bergerak artinya pendidik harus menjadi role model yang hidup dan mampu menunjukkan kapabilitasnya. Kapabilitas yang baik akan meningkatkan eksistensi kita sebagai manusia yang berpikir. Sadar sebagai makhluk hidup yang ber-ratio yaitu manusia mampu kritis terhadap kehidupan yang akan memampukan manusia pada pemilahan tentang kebaikan dan keburukan. Maka pada puncaknya bahwa kita mampu masuk dan terlibat dalam dunia digital secara bijaksana. Di sanalah nilai kehidupan nampak dan akan selalu bertumbuh baik bagi para guru dan pengawas juga bagi pelajar, yaitu generasi emas kita,” tutup Doktor Manto.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â