Tanam Sorgum dengan Pendekatan Wanatani

Jalan tersebut juga memiliki alinemen yang nyaman untuk dilalui kendaraan roda empat. Meskipun demikian, ada kekurangan, yaitu lebar badan jalan yang dinilai kurang memadai. Hal ini menyebabkan kesulitan ketika dua kendaraan roda empat berpapasan, karena sulit menemukan tempat yang cukup luas untuk meminggirkan kendaraan dan memungkinkan kendaraan lain untuk melewati.

Di sepanjang jalan dari Ketang ke Kampung Kalo, terlihat jelas pola agroforestry yang khas dikembangkan oleh sebagian besar warga. Teridentifikasi ada pohon jenis gamelina (jati putih), ampupu, dan mahoni yang tumbuh baik pada lahan yang ditanam menggunakan pola tanam campuran (mix cropping) dengan tanaman berusia pendek, seperti nenas, jambu biji, ubi jalar, dan jagung.

Mama Anas (65), salah satu petani di sana yang kami temui saat memanen nenas, berkomentar bahwa meskipun tanahnya kurang subur, mereka masih bisa memanen nenas, jambu, kestela, ubi singkong, dan daunnya. Tanah podsolik kuning memang dikenal kurang subur, rendah unsur hara, dan memerlukan pupuk organik.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel