Pengelolaan kebun dengan pendekatan ini diakui merupakan warisan leluhur, diakui sebagai kearifan lokal. Hal ini diketahui ketika seorang mahasiswa program Strata 2 dari salah satu perguruan tinggi di Kopenhagen melakukan penelitian bersama Yayasan Ayo Indonesia tahun 2006 tentang model agroforestry di manggarai.
Para petani telah membudidayakan berbagai jenis tanaman, seperti pohon, pisang, cengkeh, kopi, ubi-ubian, jagung, kestela, keladi, dan beberapa jenis bumbu dapur, dalam satu lahan. Membudidayakan beberapa jenis tanaman pada satu lahan tentulah memerlukan pertimbangan yang matang.
Menurut pengakuan mereka, menanam berbagai jenis tanaman umur pendek dan panjang bertujuan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan keluarga, seperti ketersediaan pangan, bumbu dapur, pakan ternak, sayuran sehat, sumber pendapatan, dan bahan bangunan untuk membangun rumah.
Pada akhir Januari 2025, kami dari Yayasan Ayo Indonesia mengunjungi salah satu anggota kelompok disabilitas di Kampung Kalo, Desa Lentang, Kecamatan Lelak. Kampung ini terletak pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Topografinya berbukit, namun jalan menuju ke kampung ini telah beraspal dengan kualitas yang baik.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel