Cepat, Lugas dan Berimbang

Cerita dari Pondok Mori Mali

Selama berada di tangan mori mali, saya tidak melihat ada bentuk perawatan untuk sepupu saya, entah dengan ramuan tradisional atau sejenisnya. Tetapi lebih banyak pantangan-pantangan yang diinstruksikan dan harus kami ikuti. Termasuk ada ritual-ritual yang katanya untuk menghalau kekuatan ata polo masuk ke pondok di mana sepupu saya dirawat.

Akhirnya tibalah kami pada ritual tu tolo yaitu tebusan yang harus dibayar oleh keluarga kami kepada ata polo untuk pemulihkan hubungan. Tebusan itu dikatakan mori mali sebagai permintaan langsung dari ata polo untuk melepaskan pengaruh jahat yang selama ini merasuk sepupuku. Denda tebusan itu berupa, satu ekor anak ayam yang baru menetas (manu one neke), uang perak 75 ribu, dan uang koin 75 rupiah.

Malam itu suasana begitu kusuk. Saya tidak tahu secara pasti seluruh proses ritual itu, tetapi ada beberapa bagian yang saya ingat dengan baik. Waktu sekitar pukul 23.30 malam, mori mali dan kami semua duduk membundar dalam pondok itu. Di depan mori mali sudah tersedia anak ayam yang disebutkan tadi dan sejumlah uang yang diletakan di atas sebuah piring.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel