Cepat, Lugas dan Berimbang

Baru Separuh, Pendapatan Retribusi Sampah di Manggarai Jauh dari Target

Oplus_131072

Ruteng, infopertama.com – Pendapatan retribusi sampah di Kabupaten Manggarai, masih jauh dari target. Hingga akhir Oktober 2025, penerimaan dari sampah baru mencapai sekira Rp320 juta atau setengah dari target tahunan Rp650 juta.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai, Antonius Hani, Jumat (21/11/2025) siang, menjelaskan bahwa rendahnya capaian retribusi sampah itu dipicu oleh ketidakjelasan status petugas lapangan pada Februari hingga April.

Hal itu lanjut Hani, menyebabkan penagihan tidak berjalan optimal. Selain itu rendahnya kepatuhan atau minimnya kesadaran masyarakat untuk membayar retribusi sebesar Rp4.000 yang masih menjadi kendala utama hingga saat ini. Tercatat jumlah rumah tangga terdaftar sebagai pelanggan sekira 2 ribu.

“Jadi dari sekitar 25 ribu rumah tangga di Kota Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, tercatat hanya kurang dari 2 ribu yang terdaftar sebagai pelanggan aktif. Sehingga pendapatan dari sampah baru setengah dari target tahunan,” ujar Hani.

Ia menyampaikan, retribusi tarif pelanggan lainnya diklasifikasikan dalam beberapa kategori, seperti pelanggan komersial dengan tarif Rp135 ribu. Lalu kelas 1 tarif sebesar Rp108 ribu. Serta Kelas 2 dengan tarif sebesar Rp91 ribu, dan kelas 3 besar sekitar Rp80 ribu.

“Jika kita ambil setengahnya saja dari 25 ribuan rumah tangga, saya rasa bisa mencapai target. Tugas kita sisa 2 bulan untuk bisa mencapai target, dan belum bisa dipastikan apakah hingga Desember 2025, kita bisa realisasi target itu,” kata Hani.

Ia juga menyoroti rendahnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, karena banyaknya sampah yang berserakan di jalan umum tanpa ada yang mengakui sebagai pemiliknya. Optimis tahun 2026 menjadi momentum perbaikan dalam pengelolaan sampah.

“Terutama dalam peningkatan pendapatan retribusi. Banyak sampah yang berserakan terutama di jalan, tapi ketika ditanya pemiliknya, mereka tidak mau mengaku. Tahun depan berharap kita dapat penambahan armada untuk angkut sampah,” ujarnya.

Menurut Hani, tentu dengan penambahan armada pengangkut sampah di tahun mendatang dan dukungan dana pinjaman, retribusi sampah dapat mencapai target. Langkah ini dinilai penting untuk menunjang operasional dan memperluas jangkauan layanan. Sehingga target pendapatan tahun depan dapat tercapai lebih maksimal.

Demikian Hani menerangkan, peningkatan capaian retribusi tidak semata bergantung pada ketersediaan sarana pendukung. Edukasi berkelanjutan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat menjadi faktor penentu utama. Pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari RT/RW, sekolah, komunitas, hingga institusi pemerintah.

“Kita butuh kerja keras dari petugas penagih di lapangan, tapi juga perlu dukungan dari lurah, RT/RW, dan ketua KBG sebagai penggerak di lingkungan masing-masing,” terang Hani.

Ia berharap ke depan masyarakat semakin sadar akan tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, serta mendukung program pemerintah melalui kepatuhan membayar retribusi.

Menurutnya, keberhasilan pengelolaan sampah hanya dapat dicapai jika semua pihak bergerak bersama.

Hani juga mengimbau agar warga tidak membiarkan sampah berserakan di pinggir jalan dan menyarankan agar sampah dikumpulkan dalam karung dan diikat rapi. Sehingga memudahkan petugas kebersihan, baik yang menggunakan roda tiga maupun dump truk, saat proses pengangkutan.

“Sampah sebaiknya disimpan dalam karung dan diikat rapi, supaya memudahkan petugas, baik yang menggunakan roda tiga maupun dump truk, untuk mengangkutnya,” pintanya.

Hani menambah, pentingnya juga kerja sama lintas sektor dalam mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dinas Lingkungan Hidup, terbuka untuk bekerja sama dengan siapa saja mulai dari RT/RW, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, hingga komunitas-komunitas peduli lingkungan.

“Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Kami siap berkolaborasi agar sampah-sampah yang ada bisa tertangani dengan baik, demi mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” tutup Hani.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel