Hingga pada suatu hari, si keponakan mulai mencoba untuk bertindak lebih jauh.
“Suatu hari dia keluar rumah, pulang mabuk. Terus dia pegang tangan aku, dia bilang, tante pacaran yuk. Saya bilang, apaan sih.”
“Ya aku pikir ah orang mabuk pasti ngomongnya begitu. Kalau suami tente tahu marah loh, kamu dipulangin,” sambungnya.
Rupanya hal itu tak membuat nyali si brondong ciut. Ia justru makin agresif menggoda Shindi.
“Hari berikutnya dia makin berani, karena nggak ada siapa-siapa juga di rumah. Pas lagi di dapur, kepalanya dia nyender di punggung aku. Saat itu aku nggak marah, karena aku pikir ponakan manja. Tapi perasaan aku mulai nggak karuan,” tuturnya,
Sejak saat itu, Shindi mulai menaruh hati dengan sang keponakan.
“Awalnya yang biasa aja kok ada dia jadi senang. Ditambah suami jarang pulang ya aku fokus ada dia,” katanya.
“Sampai akhirnya kejadian lah (berhubungan intim). Ya terjadi begitu saja, walaupun nggak ngomong ya kita ngerti sama ngerti aja. Awalnya dia ya (yang ngajak), ya saya nggak nolak. Ya karena merasa aman juga, di rumah nggak ada siapa-siapa,” tuturnya.
Lebih lanjut Shindi mengaku, kali pertama berhubungan seks dengan keponakannya itu di kamar saat rumah sedang sepi.
“Pertama kali di kamar. Dia kan masih muda beda dengan pasangan kita yang berumur. Setelah itu kelanjutan. Jadi setiap ada kesempatan ya tahu sama tahu lah.”
Disisi lain, Shindi tak menampik ada perasaan bersalah. Terlebih itu adalah keponakannya sendiri.
“Ada pasti perasaan bersalah tapi rasa itu kalah dengan rasa suka sama dia.”
Sampai akhirnya, skandal asmara ini pun terkuak. Sang suami memergokinya sedang berduaan di kamar. Sejak saat itu pulalah, hubungan terlarang itu berakhir.
Kini, Shindi hanya bisa meratapi penyesalannya.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel




