Jakarta, infopertama.com – Rapat kerja Kabeh Sedulur Indonesia DKI hari ini menyoroti kebijakan pendidikan yang dinilai belum optimal dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.
Dalam diskusi yang dipimpin oleh Edi Susilo, pembina KSI, diperbincangkan banyaknya kasus bullying yang mengakibatkan tragedi kehilangan nyawa. Serta, maraknya geng-geng remaja yang bahkan berani membawa senjata tajam di jalanan.
“Ditambah lagi dengan kasus tawuran antar sekolah yang tak kunjung usai, pendidikan kita seakan kehilangan arah dalam membentuk generasi berkarakter, yang akhirnya malah menjadi bagian dari permasalahan keamanan nasional,” ujar Ki Edi Susilo, Sabtu, 16 Maret 2024.
Masalah lainnya, seperti kasus di Bengkulu di mana sebuah sekolah menolak kepala sekolah dipindahkan, juga menjadi sorotan. Menurut mereka, pemerintah, terutama Kementerian Pendidikan, terkesan kurang responsif dan cenderung membiarkan masalah tersebut terus berlarut-larut.
“Dewasa ini, kita harus mampu mengembalikan esensi pendidikan sebagai upaya mencerdaskan bangsa dengan karakter yang kuat. Lebih menghargai dan mempromosikan budaya lokal serta selalu kembali pada nilai-nilai sejarah yang telah dicanangkan oleh para pendiri bangsa,” tambah Indria Febriansyah, Ketua Umum Kabeh Sedulur Indonesia.
Rapat kerja ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Ketua DPD Jawa Barat, Ki Candra, Ketua DPD DKI, Parulian S, dan beberapa ketua DPC KSI. Mereka sepakat bahwa Kabeh Sedulur Indonesia harus aktif dalam mengembalikan pendidikan pada fondasi asalnya, seperti yang telah diajarkan oleh Bapak Pendidikan Bangsa, Ki Hajar Dewantara, yang terbukti mampu mencetak para pemimpin masa depan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel