Ruteng, infopertama.com – Mentari pagi menyinari Pasar Inpres Ruteng, menerangi wajah ibu-ibu yang sibuk menata dagangan mereka. Di antara mereka, terdapat kisah-kisah perjuangan, seperti yang dialami oleh Ibu Yustina Bebeng, seorang pedagang yang tak kenal lelah.
Perjuangan Tak Kenal Lelah di Balik Dagangan
Ibu Yustina, 52 tahun, berasal dari Cibal. Dengan tangan cekatan, ia melayani pembeli, menawarkan kopi dan beras yang merupakan usaha hasil rintisan anaknya. Selama 12 tahun, Ibu Yustina telah bergelut di dunia dagang dengan segala lika-liku yang dihadapinya.
Pasang Surut Perjalanan Usaha
Usaha Ibu Yustina mengalami pasang surut. Kadang dagangannya terjual habis, kadang tidak. Selain tantangan dagang, ia juga menghadapi berbagai cobaan seperti berita duka tetangga dan sakit yang dialami keluarganya.
Meskipun demikian, semangatnya tetap membara untuk terus berjualan demi mencukupi kebutuhan hidup.
Modal Awal dan Perkembangan Usaha
Ibu Yustina memulai usahanya dengan modal Rp30.000 untuk kopi. Penghasilan awalnya mencapai Rp400.000, tetapi kini menurun karena persaingan yang semakin ketat.
Untuk beras, modal berasal dari anaknya. Usaha ini menjadi satu-satunya sumber penghasilan keluarga.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel