86 Persen Setuju Pengembangan PLTP Ulumbu, Wajong Sebut yang Tolak Diprovokasi Kaum Berjubah

Setuju Pengembangan PLTP Ulumbu
Klitus Wajong, Tokoh Asal Poco Leok Menyebut Penolak Geothermal merupakan kelompok kecil Bentukan Kaum Berjubah, Pater Simon Tukan, SVD

Ruteng, infopertama.com – PT PLN UIP Nusra memastikan mayoritas warga masyarakat setuju atau mendukung penuh rencana pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok.

Kepastian itu disampaikan Bondan Gustaman, Manager Perizinan dan Komunikasi  PT PLN (Persero) UIP Nusra di Aula Paroki Arnoldus Jansen Ponggeok sat sosialisasi tahap I Pemberitahuan Pembangunan PLTP Ulumbu yang diadakan oleh tim persiapan pengadaan tanah yang diketuai sekda Manggarai, Jahang Fansialdus, Jumat, 14 Juni 2024.

Demikian Bondan Gustaman menegaskan bahwa berdasarkan hasil survei dan kesimpulan 26 pertemuan FPIC (atau PADIATAPA ) yang telah diselenggarakan di kawasan Proyek Ulumbu dan sekitarnya sejak Oktober 2022 s/d Februari 2024, 1,463 kk (86 %) dari perkiraan total jumlah 1,702 kk dalam dan sekitar WKP Ulumbu setuju atau mendukung Proyek pengembangan PLTP Ulumbu.

“Pernyataan dukungan secara kolektif didokumentasikan melalui rangkaian Berita Acara, daftar hadir, foto dan video.” Ungkap Bondan di hadapan ratusan Pemilik Lahan Poco Leok pengembangan PLTP.

Bondan menyebut, diperkirakan 213 kk (12.5 %) yang menolak Proyek. Didapati juga bahwa lebih banyak gendang yang mendukung Proyek daripada yang belum mendukung.

Senada dengan Bondan Gustaman, Duo Wajong, Klitus dan Kornelis, warga asli Poco Leok secara tegas menyebut kaum berjubah sebagai Provokator dan aktor intelektual berbagai aksi penolakan atau tidak setuju pengembangan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 Poco Leok.

Adapun kaum berjubah yang disebut duo Wajong itu adalah Pater Simon Suban Tukan (Pastor Katolik) pemimpin Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC) SVD Ruteng.

Klitus Wajong, di hadapan ratusan warga Poco Leok, jajaran Pemda Manggarai serta pihak PLN,  menceritakan mulanya kehadiran Bupati Manggarai Herybertus Nabit ke Poco Leok atas permintaannya sebagai orang asli Poco Leok.

Tujuannya pada saat menemui orang nomor satu di kabupaten Manggarai, agar mendengar secara langsung apa yang menjadi harapan serta keluhan warga yang terdampak langsung dengan pembangunan proyek Geotermal Ulumbu.

Pada 27/2/2023, Bupati Hery Nabit bersama jajaran Pemda Manggarai mendatangi seluruh pemilik lahan serta warga yang terdampak langsung dengan pembangunan proyek pengembangan PLTP Ulumbu di Aula Stasi Lungar.

Niat baik Bupati Hery Nabit, menemui langsung warga, kata Klitus, malah diterima dengan aksi penolakan sebagian warga Poco Leok.

“Pada saat pa Bupati (Hery Nabit) datang ke Poco Leok, ternyata saya punya ase – kae di desa Lungar tiba-tiba bilang menolak dan mengeluarkan kalimat yang tidak pantas diucapkan,” ungkap Klitus.

Menurut dia, dalam sejarah orang Poco Leok, mulai dari sejarah nenek moyang orang Poco Leok, tidak pernah mewarisi budaya kekerasan yang menyakiti hati siapapun.

“Kami orang Poco Leok tidak pernah mewarisi budaya kekerasan yang menyakiti hati siapapun secara turun-temurun dari nenek moyang,” tegas Klitus.

Ia juga mengaku heran cara tutur kata khususnya kaum perempuan serta anak-anak muda berubah seketika dan bahasa tak elok didengar.

“Terus terang saya kecewa, bahkan saya tau di hati kecilnya pak Bupati pada saat itu sangat kecewa karena tujuannya ke Lungar itu mau mendengarkan langsung apa pandangan warga terkait proyek Geotermal,” ungkap Ketua Ikatan Keluarga Besar Poco Leok Ruteng ini.

Diketahui Komunitas Adat di kawasan Poco Leok menolak kehadiran Bupati Manggarai Herybertus Nabit, terjadi di Desa Lungar, Kecamatan Satar Mese, pada Senin (27/2/2023).

Jejak Pastor Simon Dibalik Penolakan Kehadiran Bupati Manggarai ke Poco Leok

Tak hanya Klitus Wajong, adiknya, Kornelis Wajong juga membeberkan peran pemimpin JPIC SVD Ruteng Simon Tukan dalang penolakan pembangunan PLTP Ulumbu.

Di hadapan ratusan warga Poco Leok, Kornelis, tak sungkan membeberkan peran Pater Simon Tukan, sebagai provokator yang sudah terlampau jauh memengaruhi warga dan menggiring persoalan pembangunan PLTP Ulumbu di Poco Leok menjadi rumit.

“Di bawah pimpinan Pater Simon sudah jauh melakukan sosialisasi tentang hal-hal negatif seperti pemboran nanti akan terjadi seperti lumpur Lapindo. Ini yang membuat masyarakat takut,” ungkap mantan Wakapolres ini.

Keterlibatan Pater Simon Tukan, kata dia harus disampaikan secara terbuka ke pihak keuskupan Ruteng serta memberikan penegasan khusus kepada yang Mulia uskup Ruteng.

Orang Poco Leok yang sebelumnya terkenal dengan sopan serta santun berubah karena ulah Pater Simon Tukan.

“Dia (Pater Simon Tukan) mencuci otak warga Poco Leok, yang tadinya sopan, santun dan bagus menerima semua program pemerintah tapi faktanya sekarang terbalik dan itu yang terjadi karena dia sudah cuci otak,” sebut Kornelis.

Pada saat aksi demontrasi tolak kehadiran Bupati Manggarai di Poco Leok, Kornelis mengaku melihat secara langsung kendaraan pribadi Pater Simon namun saat itu dia kabur.

Terkait kunjungan Bupati Hery Nabit ke Poco Leok, sebutnya, Pater Simon Tukan ke warga sebut kehadiran Bupati Manggarai untuk meresmikan pemboran geotermal, faktanya bukan.

“Ini isu yang dimainkan oleh JPIC SVD (Pater Simon Tukan) kepada masyarakat Poco Leok pada saat kunjungan Bupati Manggarai. Ini bukan rahasia lagi, ini Pater Simon,” tegasnya.

Mungkin dia (Pater Simon) jelasnya mengaku berhasil gagalkan proyek Geotermal di Wae Sano Manggarai Barat. “Proyek di Wae Sano masih berlanjut hanya karena ada kegiatan internasional makanya dihentikan sementara waktu bukan berarti dibatalkan karena aksi demontrasi Pater Simon itu.”

Ia juga mengingatkan pimpinan JPIC SVD Ruteng itu untuk tidak mengklaim bisa batalkan proyek Geotermal di Ulumbu Poco Leok.

“Jangan juga dia (Pater Simon Tukan) klaim bahwa kalau di Poco Leok, dia bisa batalkan, itu tidak mungkin,” terangnya lagi.

Dijelaskan Kornelis, banyak warga Poco Leok pedalaman yang tertipu dengan sejumlah program digagas JPIC SVD Ruteng, bahkan warga menyesal karena jelas gagal.

“Ada banyak warga Poco Leok pedalaman tertipu. Ada beberapa program Pater Simon yang tidak sukses, akhirnya warga menyesal,” bebernya.

Terkait rencana PT. PLN melakukan pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok, pihaknya secara tegas mendukung dan menjadi garda terdepan.

“Kami paling depan untuk mendukung program pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok,” tegasnya.

Lanjut dia, mayoritas warga Poco Leok sangat mendukung langkah pemerintah untuk kelanjutan proyek pembangunan PLTP Ulumbu di Poco Leok.

“Ini dibuktikan dengan aksi damai kami beberapa bulan lalu di Lungar untuk memberikan dukungan secara penuh kepada Pemerintah,” ucapnya.

Ia berharap pihak pemerintah tetap melakukan pendekatan terhadap pihak keuskupan soal keterlibatan Pater Simon sebagai aktor intelektual serta dalang penolakan pembangunan PLTP Ulumbu di Poco Leok.

Bahkan, Ia juga mendesak pihak TNI dan Polri agar melakukan deteksi terhadap pergerakan oknum tersebut baik di wilayah Poco Leok maupun di kota Ruteng.

Pendekatan Budaya dan Kelayakan Sosial

Lebih dari itu, PT PLN UIP Nusra telah melakukan pendekatan Budaya ke setiap pemangku adat dalam kaitannya dengan pengembangan PLTP Ulumbu.

Berdasarkan masukan dari beberapa pemangku kepentingan, PLN, ujar Bondan Gustaman telah melaksanakan kegiatan Tabe Gendang di 14 gendang di WKP Ulumbu dari bulan Mei s/d Oktober 2022.

“Setelah mendapat izin dari gendang, PLN telah melakukan tinjauan lapangan secara partisipatif guna menentukan kelayakan sosial-adat dari lokasi tapak Proyek yang telah direncanakan.”

Menurut Bondan, pengalamannya dan teman-teman PLN bahwa hampir semua kegiatan FPIC didahului oleh upacara penerimaan secara adat, dan kapu manuk / tuak.

Namun, lanjut Bondan, aksi-aksi pengadangan ke Tim PLN tetap saja dilakukan oleh kelompok kecil tertentu. Meski demikian, pihaknya tetap menggunakan pendekatan secara persuasif, dan pendekatan budaya seperti diuraikan di atas dengan kelompok pendukung dan yang belum mendukung.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

 

error: Sorry Bro, Anda Terekam CCTV