Cepat, Lugas dan Berimbang

Sejarah Gerakan Mahasiswa Indonesia

II. Zaman Revolusi Kemerdekaan

Hasil dari perjuangan Tokoh penggerak adalah kemerdekaan bangsa dan tanah air dari kolonialis Eropa, dan Jepang. Sesudah kemerdekaan ada dua perubahan yang terjadi. Yang pertama bersifat nominal: Munculnya cara pandang Indonesia dengan mengganti Kata kunci yang sering didengungkan pada masa kolonialisme. Seperti Hindia Belanda menjadi Indonesia, Inlanders (bumiputera) menjadi “Orang Indonesia”, pergerakan bumiputra menjadi kebangkitan nasional Indonesia, dll. Perubahan kedua yang lebih penting adalah: lahirnya sistem klasifikasi baru yang berdasarkan Organisasi dan Ideologi: nasionalisme, Islam dan komunisme.

Perubahan ini terjadi karena kategori rasial jelas bersifat kolonial, jadi jelas harus ditolak, dan juga karena sistem klasifikasi nasionalisme, Islam, dan komunisme sudah menjadi sesuatu yang diterima umum sejak pertengahan dekade 1920-an dalam wacana politik Indonesia.
Kemerdekaan tidak lahir semata-mata oleh teks proklamasi yang dibacakan oleh Dwitunggal pemimpin Indonesia Soekarno-Hatta. Di balik itu ada peran pemuda yang mendorong dan mempelopori Soekarno-Hatta untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. Hal itu agaknya dilakukan oleh pemuda Wikana, pemuda Soekarni dan kawan-kawan yang menculik Soekarno Hatta untuk membacakan Proklamasi kemerdekaan.

Kedua pemuda mendapat bacaan realitas politik Asia Tenggara Oleh Ibrahim Datuk Tan Malaka mantan ketua Komintern (Komunis Internasional) Kawasan AsiaTenggara yang ikut berjuang membebaskan Filipina, perjuangan rakyat di Cina, Vietnam dan negara Lain (baca Dari Penjara kepenjara, ottobiografi Tan Malaka). Sepulang dari Asia Tenggara (1942) Tan Malaka Menulis dengan mengembangkan rumusan ilmu dalam kalimat “Jembatan keledai” menjadi buku yang diperuntukan bagi penyadaran/transformasi rakyat Indonesia “Madilog” (Materialisme, dialektika, Logika) agar terbebas dari feodalisme dan penjajahan. Tan Malaka memberitakan akan rencana pengeboman Heroshima dan Nagasaki oleh Amerika untuk menghentikan perang dunia II (PD II) dan balasan atas penyerbuan pangkalan Amerika di Pearl Harbour oleh Jepang.

“Peta Politik” digelar dengan rapi di atas meja pemikiran pemuda-pemudi kader yang dididik oleh Tan Malaka. Hal itu membersitkan ide untuk mengambil kesempatan jika saat itu terjadi. Yang menurut hitungan politik mereka akan terjadi pada sekitar pertengahan agustus 1945. Kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan. Tanpa hitungan politik yang cermat seperti itu akan ada kesulitan untuk berharap kepada para generasi tua (Soekarno Hatta pada saat itu tahun 40-an termasuk golongan tua). Itulah bukti peran pemuda pelopor perubahan sejarah bangsa (Agent of social Change) Revolusi kemerdekaan lahir dari kepala mereka yang terdidik untuk mengabdikan pemikiran dan pengetahuannya demi cita-cita nasional bangsa dan rakyat Indonesia.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel