Ruteng, infopertama.com – Desa Tengkulese, kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai sebagai salah satu desa menuju desa ramah anak memberikan ruang yang sangat kepada anak-anak dalam menentukan ruang kreasi dan inovatif di desa.
Wujudnya, anak-anak Tengku Lese dilibatkan dalam perencanaan pembangunan desa terutama dalam hal-hal yang erat kaitannya dengan anak.
Kepala Desa Tengku Lese, Adrianus Sadu saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 pada Rabu, 23 Juli 2025 menyampaikan Pemdes Tengku Lese telah melibatkan anak-anak dalam Musrenbangdes sejak tahun 2024.
Demikian Adrianus, boleh saja pemerintah desa merencanakan banyak hal dalam pembangunan desa yang berkaitan dengan anak-anak, tetapi belum tentu pula hal-hal itu disenangi atau disetujui anak itu sendiri. Sehingga, ada baiknya anak itu sendiri yang kita libatkan dalam perencanaan, mengikuti Musrenbangdes.
Tak hanya itu, Adrianus mengaku pihaknya juga telah mengirim forum anak Desa Tengku Lese untuk mengikuti pemilihan duta anak kabupaten manggarai.
Menurut Adrianus, perhatian dan komitmen Pemdes Tengku Lese akan ruang layak anak telah mendapat perhatian kementerian dan pemkab Manggarai. Itu terbukti dengan keterlibatan Desa Tengku Lese pada tanggal 16 Juni tahun 2025 sebagai salah satu peserta pertemuan bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama OPD kabupaten Manggarai membahas tentang Kabupaten Layak Anak.
Selain itu, lanjut Adrianus, juga adanya pengembangan minat bakat dari forum anak seperti menari, olah vokal, mal gitar, dan main musik pianika.
Demikian kades Adrianus Sadu, penyediaan Ruang Anak di Tengku Lese menuju Desa Ramah Anak dilatari semangat mewujudkan anak Merdeka dari kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak dan Stunting.
Dalam kaitannya dengan Hari Anak Nasional ke -41 yang mengangkat tema “ANAK HEBAT, INDONESIA KUAT” Tema ini menggemakan harapan kita semua, agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan bebas dari berbagai hambatan yang merenggut hak dan masa depannya.
“Kekerasan terhadap anak tidak boleh dibiarkan. Setiap anak berhak atas rasa aman dan kasih sayang, bukan pukulan dan makian. Mari kita ciptakan lingkungan yang penuh cinta dan penghargaan, dimana anak-anak merasa diterima dan dihargai.” Ujar Kades AdrianusAdrianus dalam giat peringatan HAN ke -41 tingkat desa Tengku Lese yang merupakan kerja kolaborasi dengan lembaga Pendidikan di Tengku Lese, SDK Pasa dan SMK Negeri 1 Rahong Utara.
Perkawinan anak bukan solusi. Anak-anak yang menikah di usia dini, terancam putus sekolah, kesehatan yang buruk, dan masa depan yang terbatas. “Mari kita jaga anak-anak.”
Adrianus menjelaskan lebih lanjut bahwa pekerja anak merampas masa kecil mereka. Anak-anak seharusnya belajar dan bermain, bukan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mari kita lindungi anak-anak dari jeratan eksploitasi dan pekerjaan yang membahayakan, agar mereka dapat tumbuh dengan sehat dan Bahagia.
Demikianpun Stunting, kata Adrianus merupakan masalah serius yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Mari kita berikan anak-anak Gizi yang Cukup dan akses layanan Kesehatan yang memadai, agar mereka terhindar dari stunting dan tumbuh jadi generasi yan cerdas dan kuat.
Kepada anak-anak sekolah desa Tengku Lese, Adrianus meyakini bahwa mereka adalah masa depan Tengku Lese, masa depan Bangsa, dan masa depan Indonesia ada di tangan mereka. “Oleh karena itu penting bagi kalian untuk belajar dengan giat, mengejar mimpi dan berkontribusi bagi kemajuan-Banga lebih khusus kemajuan desa Tengku Lese ini.”
“Mari kita Jadikan Hari Anak Nasional ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam melindungi dan memberdayakan anak-anak.” Ajak Adrianus Sadu.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel