Cepat, Lugas dan Berimbang

Absensi atau Presensi

absensi
ilustrasi

Salah Kaprah

Kehadiran itu presensi, bukan absensi. Absensi justru bermakna ketidakhadiran. Jadi mulai sekarang, mari kita sama-sama memperbaiki salah kaprah yang sudah terlanjur jadi kebiasaan ini. Biasakan untuk mengganti kata absen dengan “hadir” saja kalau memang ingin menunjukkan kehadiran atau eksistensi. Penggunaan Absen hanya untuk maksud sebaliknya, yaitu ketidakhadiran atau bolos.

Bagi Anda para guru, hati-hati dengan apa yang Anda ucapkan, kesalahan sepele seperti mengucapkan “absen” ini ternyata bisa mengakibatkan salah kaprah berjamaah tingkat nasional seperti sekarang ini. Tidak mudah untuk mengembalikan makna “absen” ini ke makna sesungguhnya. Perlu banyak pihak yang terus menyuarakan sampai benar-benar kembali ke makna asalnya. Bagi Anda pemerhati dan pegiat bahasa, mari bersama-sama mengampanyekan penggunaan kata yang benar, termasuk “absen” ini.

Tidak semua orang bersedia melakukan perbaikan, karena pernah juga saya mendapat respons yang mengatakan, “Biarin saja deh, yang penting kan, orang ngerti” Ini bukan masalah mengerti atau tidak mengerti. Berbahasa itu tidak hanya sekadar saling paham. Berbahasa yang benar itu adalah salah satu pengejawantahan dari rasa cinta kita kepada tanah air. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya sendiri. Bahasa Indonesia adalah bahasa dan budaya kita. Yuk, kita bersama-sama merawatnya dengan menggunakannya dengan benar.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel