Oleh Hajime Yudistira*
Saya mengikuti beberapa grup di media sosial, seperti di FB dan WAG. Ada grup tentang edukasi dan ada pula grup yang saya ikuti karena kesamaan hobi semata. Banyak manfaat yang saya rasakan berada di grup-grup tersebut, baik ilmu maupun sekadar informasi ringan yang menghibur. Di beberapa grup bahkan bisa juga mendapatkan penghasilan tambahan.
Ada sebuah kata yang sering muncul di grup-grup tersebut dan saya perhatikan penggunaanya secara keliru, yaitu “absen”. Anggota grup sering sekali menggunakan “absen” ini untuk menunjukkan eksistensi atau kehadirannya di grup tersebut. Padahal arti absen adalah tidak hadir atau bolos. Kesalahan ini hampir rata pada grup mana pun, kecuali memang di grup tata bahasa.
Pernah saya tanyakan kepada beberapa orang yang sering menggunakan kata ini, dan sebagian besar dari mereka mengatakan salah kaprah ini justru mulai sejak dari sekolah dasar. Guru-guru mereka sering mengatakan, “Kita absen dulu ya, anak-anak”, lalu mulai menyebut nama siswanya satu per satu. “Olizh…hadir, Bu, Arlan…hadir, Bu, Ricky…hadir, Bu” dst. Iya saya pun membenarkan apa yang mereka katakan, karena saya pun mengalaminya. Ternyata itulah sebabnya banyak orang berpikir “absen” adalah “kehadiran”, padahal sebaliknya.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel