Cepat, Lugas dan Berimbang

Tentang Alamat dan Tempat Tinggal (pulang kepada alamat hidup seharusnya)

Bagaimanapun impian dan harapan indah sering jadi kocar-kacir. Satu nota serius ingatkan, “Para ahli agama sering dilihat sebagai orang yang nampaknya saleh, namun kelakuannya dipertanyakan. Apapun alasan kecurigaan ini, memang faktanya pemimpin agama suka tidak mempratekkan apa yang diajarkannya.” Di sini kita jadi tertegun dalam rasa personal. Pun dalam atmosfer kolektif.

Yesus dari Nazaret luapkan kecaman keras untuk kelompok ulama dan kaum hipokrit. DibandingkanNya geliat hidup kaum agamawan dan elit sosial itu seumpama makam “Yang tampak putih dan bersih di bagian luarannya, namun di bagian dalamnya penuh tulang belulang dan perbagai jenis kotoran” (cf Mat 23:27).

Mari merenung lanjut….

Insan beriman, secara pribadi atau kolektif, bisa saja diarahkan oleh pemuka agama kepada nikmat surgawi eskatonik. Iya, yang dialami di masa yang akan datang itu. Namun, mirisnya, kepentingan dan keuntungan duniawi itulah, justru yang kini dan di sini, direguk oleh pemuka agama atau tepatnya sebenarnya disebut sebagai ‘pebisnis agama.’ Sensus religiosus telah diisap dan diserap oleh gairah hedonistik yang tak terkendali.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel