Tetapi ALLAH ada di atas baik dan jahat. DIA ada di atas terang dan gelap. DIA ada di atas kebahagiaan dan kemalangan.
Apa konsekuensi dari supremasi ALLAH ini? Dalam kebahagiaan atau dalam suasana terang dan sukacita hidup, ALLAH merupakan ‘batas terakhir’ kerinduan dan harapan, dambaan dan pencarian manusia. Di luar ALLAH atau di atas ALLAH tidak ada lagi kebahagiaan dan sukacita yang dicari oleh manusia. Pada ALLAH pencarian manusia akan kebahagiaan dan sukacita sudah ‘mentok’ atau sudah ‘stop’ atau sudah berhenti. Karena itu sebelum sampai pada ALLAH, manusia tidak pernah akan menjadi puas dan mencapai kepuasan dalam hidup. Manusia hanya dapat puas bila sudah sampai pada ALLAH.
Di pihak lain supremasi ALLAH berada juga di atas suasana ‘gelap dan ‘kondisi malang’nya hidup manusia. Inilah dasar dan sumber optimisme iman bagi orang yang percaya. Dalam optimisme iman ini, kegelapan dan kemalangan dalam hidup manusia tidak memiliki daya dan otoritasnya sendiri. Kegelapan dan kemalangan selalu berada di bawah supremasi kekuasaan dan otoritas ALLAH.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel