Sosialisasi Keputusan Tingkat Atas

Sosialisasi
Sosialisasi SE Menag No. 5 Tahun 2022. (ist)
idulfitri

PEKAN V Paskah
Sabtu, 21 Mei 2022
Bacaan:Kisah Para Rasul 16: 1-10; Yohanes 15: 18-21.

Di Yerusalem, para rasul dan para penatua dan wakil-wakil jemaat sudah bersidang dan menghasilkan ‘keputusan-keputusan’ mengenai kehidupan jemaat. Untuk melakukan sosialisasi hasil sidang akbar itu, Paulus dan Silas berjalan keliling dari kota ke kota. Mereka “menyampaikan keputusan-keputusan” dari para rasul dan para penatua itu kepada para jemaat “dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya” (Kis 16: 4-5).

Belajar dari para rasul ini, hendaknya kita gencar melakukan sosialisasi apa saja yang menjadi hasil keputusan sinode atau apa saja namanya dari tingkat paling tinggi sampai tingkat paling bawah.

Dalam konteks ruang masyarakat publik bangsa dan negara kita memiliki banyak produk hukum, undang-undang dan peraturan jenis apa saja. Tetapi apakah sosialisasi produk hukum, undang-undang dan peraturan-peraturan itu sudah sampai di tingkat masyarakat paling bawah. Jangan sampai terkesan ada ‘tumpukan-tumpukan’ hukum, undang-undang dan peraturan, tetapi semuanya itu sia-sia karena tidak ‘mendarat’ pada masyarakat akar rumput.

Team Sosialisasi

Untuk itu, harus ada team khusus atau institusi khusus yang mendapat kedaulatan dan kewenangan istimewa untuk melakukan sosialisasi produk hukum, undang-undang dan peraturan-peraturan dari lembaga legislatif dalam sistim pemerintahan ‘Trias Politika’ Negara ini. Yaitu ada lembaga Eksekutif, lembaga Legislatif dan Lembaga Yudikatif.

Akan tetapi team khusus atau institusi khusus yang diangkat untuk mengangani sosialisasi produk hukum, undang-undang dan peraturan- peraturan negara, tetap harus bergerak dan bekerja di bawah pengawasan ketat dan kontrol kuat dari pihak lain agar mereka tidak menyimpang dari aturan yang berlaku.

Pengawasan ketat dan kontrol kuat amat mutlak diperlukan. Terutama berkaitan dengan kucuran dana dalam jumlah yang besar dan fantastis. Pengawasan ketat dan kontrol sangat dibutuhkan agar aliran dana untuk masyarakat kecil tidak masuk salah di dalam kantong pribadi atau kelompok atau nomor-nomor rekening yang menyimpang dari aturan yang berlaku. Masyakat kecil mempunyai hak untuk mendapat apa yang menjadi haknya. Mereka harus dibela dan dilindungi dari setiap penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum dan kelompok-kelompok nakal yang tidak bertanggung jawab yang mengutamakan egoisme keuntungan pribadi dan mencari kepentingan sendiri.

Dalam Lingkungan Gereja

Kondisi yang sama sering terjadi juga dalam lingkungan Gereja. Ada banyak sekali hasil sinode di tingkat Nasional, keuskupan dan dekanat, bahkan juga tingkat paroki. Tetapi gagasan-gagasan yang indah dan mengagumkan itu belum sepenuhnya mendarat sampai di tingkat wilayah dan lingkungan paling bawah. Gagasan-gagasan hasil sinode masih tampil dalam bentuk keputusan-keputusan atau gagasan-gagasan para petinggi, para ahli dan para konseptor yang hadir dan berbicara sangat aktif dan partisipatif dalam pertemuan-pertemuan sinode.

Agar hasil keputusan sinode mendarat sampai pada tingkat umat paling bawah, amat diperlukan team atau panitia khusus. Mereka harus fokus pada pekerjaaan sosialisasi, dan menghindar ‘tugas rangkap.’ Manusia sulit ‘mengangkang’ pada dua tugas atau pekerjaaan yang berbeda-beda. Hasilnya akan sia-sia dan tidak akan berbuah maksimal bagi umat.

Bagaimana pun masyarakat kecil harus menikmati apa yang semestinya mereka tahu dan mengerti untuk membangun hidup iman mereka. Kita harus berpegang pada doa syukur Yesus. “Aku bersyukur kepada-Mu Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai. Tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadamu” (Mat 11: 25-26).

Orang bijak dan pandai, orang pintar dan para ahli boleh berbicara dan berdiskusi sampai merumuskan dan menghasil keputusan-keputusan sinode atau gagasan-gagasan brilian apa saja. Tetapi Allah meminta kita untuk seperti Diri-Nya“menyatakan’ kepada orang kecil” semua keputusan sinode atau gagasan-gagasan apa saja. Tanpa bermaksud untuk mendiskreditkan ‘orang-orang besar dan orang-orang kuat serta tanpa bertujuan unutk meremehkan orang-orang bijak, pintar dan pandai, Tuhan tetap amat ‘berkenan kepada orang-orang kecil pada tingkat akar rumput.

Sebab itu marilah kita berdoa dengan perantaraan Bunda Maria. Kita berdoa memohon kerendahan hati dan kerelaan untuk mau turun ke bawah kepada orang-orang kecil dan sederhana, miskin dan tak berdaya. Dengan demikian, mereka boleh mendengarkan sabda Tuhan dan menghayati iman mereka dalam tingkat kehidupan mereka yang sederhana.

Doaku dan berkat Tuhan
Mgr Hubertus Leteng