Dalam melaksanakan perintah Tuhan, kita sering merasa malas dan lalai, bahkan kita merasa tidak kuat dan tidak mampu. Dalam kondisi demikian, kekuatan kita adalah Roh Kudus. Sebagai Penolong yang menyertai kita, Roh Kudus memberi kita semangat ketika kita merasa lesu, lemah dan lelah dalam hidup. Roh Kudus memberi kita kekuatan pada saat kita merasa tidak memiliki daya dan tenaga untuk bekerja. Roh Kudus membuat kita tekun dan rajin pada saat kita malas. Roh Kudus memberi terang pada saat kita merasa gelap dan menemui kegelapan dalam hidup. Roh Kudus memberi kita jalan pada saat kita menemui jalan buntu dalam perjuangan hidup. Roh Kudus memberi kita optimisme dan harapan pada saat kita mulai putus asa dengan pelbagai kesulitan dan persoalan hidup. Intinya, Roh Kudus selalu menyertai kita selama-lamanya untuk menolong dan membantu kita dalam perjalanan hidup di dunia ini.
Menurut Nasrudin, manusia dibagi tiga tingkatan: Tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati. Tingkatan mata adalah anak kecil yang melihat bintang di langit. Ia mengatakan bintang itu kecil karena ia hanya menggunakan mata. Tingkatan otak adalah orang pandai yang melihat bintang di langit. Ia mengatakan bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan. Tingkatan hati adalah orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit. Ia tetap mengatakan bintang itu kecil walaupun ia tahu bintang itu besar. Ia berkata demikian, karena bagi orang yang mengerti tidak ada sesuatu apa pun yang besar jika dibandingkan dengan Tuhan Allah yang Mahabesar dan Mahakuasa {Math Jokes, Cerita Lucu Abu Nawas: Kumpulan Humor Sufi, Matematrick.com, Garut, 4 Juni 2022}.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel