Renungan Katolik Minggu Biasa XXIV, Mengalami Kasih Yesus

Pastor Riano Tagung, Pr Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng

MEKAS: Mengalami Kasih Yesus

Mrk 8:27-35

Oleh Pastor Riano Tagung, Pr

Saudara-saudariku terkasih

“Pengalaman akan kasih Allah atau mengalami kasih bermula dari keyakinan bahwa kita dikasihi oleh ALLAH. Selanjutnya dilakukan dan diperdalam dengan hubungan pribadi dan intim dengan ALLAH dalam dan melalui doa.”

Dalam relasi kita dengan Allah, perlu kita sadari bahwa ada perbedaan besar antara mengetahui dan mengalami. Pengalaman akan kasih ALLAH akan mengantar kita pada pengenalan diri dan pengenalan akan kasih ALLAH. Oleh karena itu, “SEDIKIT PENGENALAN DAN PENGALAMAN AKAN ALLAH JAUH LEBIH BERHARGA DARIPADA LIMPAHAN PENGETAHUAN TENTANG ALLAH.” Pengetahuan akan ALLAH berarti kita berada di luar wilayah cinta kasih Allah. Kita tidak terlibat dan mengalami keintiman bersama ALLAH yang mengasihi kita. Sebaliknya, pengenalan dan pengalaman akan ALLAH itu berarti kita tinggal di dalam ALLAH. Mengalami kasih ALLAH yang menerima kita apa adanya, dan membuat kita untuk bisa menerima diri kita apa adanya. Kita dijamah oleh KASIH ILAHI, dijamah oleh kasih Allah berarti kita diubah selamanya. Kita mengalami sukacita berlimpah di dalam hidup kita.

Saudara-saudariku terkasih

Hari ini kita mendengarkan pengakuan Simon Petrus. Pengakuan ini lahir karena Petrus sungguh mengalami betapa dalam, tinggi, luas dan lebarnya KASIH ALLAH di dalam hidupnya. Petrus, seorang nelayan, tidak hanya berhenti mengakui siapa itu YESUS. Tetapi ia sendiri sungguh MENGALAMI YESUS dan MENGASIHINYA seumur hidupnya, dengan menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti YESUS.

Pengakuan Petrus tentang siapakah Yesus ini lahir bukan dari pengetahuannnya yang ia pelajari tentang Yesus. Tetapi dari pengalamannya tinggal bersama dan ikut dalam seluruh perjalanan hidup YESUS.  Semakin dalam pengalaman akan KASIH ALLAH, maka ALLAH sendiri yang menggerakkan hati untuk berbicara tentang siapakah Yesus itu. Maka kata Petrus, Engkau adalah Mesias (Mrk 8:29). JIka kita sungguh memiliki kasih dan pengalaman akan YESUS di dalam hidup kita, maka tidak pernah ada satu kata yang tak bersuara di dalam hati kita untuk mengakui bahwa YESUS adalah TUHAN. YESUS adalah kekasih hati kita, YESUS adalah Sahabat Seperjalanan kita.

Saudara-saudariku terkasih

Dalam terang bacaan injil hari ini, kita pun diajak untuk keluar dari zona pengetahuan tentang YESUS dan masuk dalam pengalaman bersama YESUS.

Mengalami sendiri KASIH YESUS di setiap peristiwa hidup kita Mengalami Kasih Yesus. Sebab Pengalaman bersama YESUS jauh lebih berarti ketimbang pengetahuan tentang YESUS.

Berbekal pengalaman akan KASIH YESUS di dalam hidup kita maka kita akan semakin hidup di dalam PENYELENGGARAANYA.

Berani menyerahkan seluruh hidup kita hanya dan bagi kemuliaan ALLAH semata. Kita berani untuk mengikuti YESUS, dengan menyangkal diri dan memikul salib.

Oleh karena itu, kita harus memiliki setidaknya pengalaman disentuh oleh KASIH YESUS yang menarik kita. Dan, menjadikan kita indah di mataNya, menjadi alat kasihNya.

Saudara-saudariku terkasih

Ketika kita sungguh mengalami kasih YESUS di dalam hidup kita maka tidak ada kata tidak untuk menyerahkan seluruh hidup kita bagi DIA. Kita tidak akan mudah untuk melarikan diri dari penderitaan. Orang yang sungguh mengalami kasih YESUS akan berdiri kokoh, kuat di tengah penderitaan, keluar sebagai pemenang dan bukan pecundang.

Mari kita kasih hati kita, di tengah serpihan dosa dan masa lalu, temukan setitik pengalaman kasih YESUS yang menarik kita dari lumpur dosa. Yang membawa kita keluar dari gelap kepada terang, yang menyeka air mata kita, yang ubah duka kita menjadi tarian penuh sukacita.

Mari kita bungkus hati kita dengan cinta kepada YESUS, agar hati mampu merasakan dan mengalami kasih YESUS.

Kalau hati jauh dari YESUS tentu hati tidak akan bisa merasakan kasih YESUS dalam detak denyut nadi kita. Kalau hati tidak jauh dari TUHAN, tentu kita tidak sulit untuk memberikan pengakuan tentang YESUS kepada semua orang.

Bagaimana kita bisa menceritakan kehebatan TUHAN kepada orang banyak kalau kita sendiri miskin akan pengalaman bersama YESUS?