Hari Biasa, Pekan Prapaskah II
Kej.37:3-4,12-13a,17b-28;Mzm.105:16-17,18-19,20-21;Mat.21:33-43,45-46
[Thn. VI-SS/77/3/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr
Marilah kita berdoa: ALLAH YANG MAHA MULIA, kami bersyukur atas kehadiran PuteraMu di antara kami. Bantulah kami dengan rahmatMu agar melalui pertobatan di masa Prapaskah ini, kami semakin disucikan. Semoga kami KAU perbaharui dengan RohMu untuk menyongsong Pesta Paskah. Dengan Pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa, Amin
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, dengarkanlah perumpamaan ini, Seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hambanya itu: yang seorang mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu.
Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi perlakuan terhadap mereka pun sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.
Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan Ia lakukan dengan penggarap-penggarap itu?” Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.” Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan berikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
“JABRIK” : Jangan Ada Benci dan Iri Hati di Antara Kita!
“Ingin menularkan kegembiraan kepada semua Orang? Miliki sukacita Kristus yang muncul dari kedalaman hati kita yang tulus. Jangan biarkan iri hati dan kebencian berakar terlalu lama di dalam hati kita.
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Akar kejahatan yang mesti kita cabut di masa tobat ini adalah IRI HAIT dan KEBENCIAN. Kebencian melahirkan dusta, sakit hati, ketidakbahagiaan dan penderitaan dalam hidup. Kegembiraan dan Kedamaian tidak akan menjadi milik orang yang menaruh iri dan benci di dalam hatinya. Bagaimana bisa, Damai dan Gembira, Kasih dan sukacita itu tercipta jika di dalam hati masih ada iri dan benci? Di dalam hati yang penuh dengan kebencian terdapat jiwa yang kehilangan sukacita. Wajah kita tidak akan mampu memancarkan kegembiraan dan sukacita kepada sesama. Kebencian, iri hati dan kesombongan adalah akar-akar kejahatan yang mesti kita cabut dari dalam hidup kita. Inilah masa yang tepat untuk bertobat. Untuk tinggal di dalam kedalaman hati YESUS yang MAHAKUDUS, hati yang penuh dengan damai dan pengampunan.
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Kisah Yusuf yang dijual ke Mesir dalam Kitab Kejadian, 37 adalah buah dari kebencian saudara-saudaranya. “Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka BENCILAH mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah” (Kej 37:4). Lihat betapa KEBENCIAN telah mengakar dalam diri saudara-saudara Yusuf, sampai menyapa pun enggan. KEBENCIAN ini pun mengakar kuat dalam diri Imam-Imam Kepala dan orang-orang Farisi yang kita dengar dalam bacaan Injil hari ini. Kebencian dan iri hati telah membuat mereka berusaha untuk menangkap Yesus karena ajaran dan perkataanNya sungguh keras, karena mengeritik cara hidup mereka yang tidak sepadan dengan apa yang mereka ajarkan. Ketika HATI MENJADI KERAS, di sana KEBENCIAN bertumbuh dengan lebih bebas dan bergerak dengan cepat. Perumpamaan yang Yesus sampaikan dalam bacaan Injil Matius tadi, juga menegaskan hal yang sama bahwa KEBENCIAN mampu mengambil dari dalam diri kita rasa persaudaraan dan kekeluargaan.
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Marilah kita kembali ke dalam keluarga dan komunitas kita, sadari bahwa masa Tobat adalah masa untuk mencabut akar kebencian ini dan membiarkan benih cinta kasih bertumbuh dan berkembang dalam diri dan hidup kita. Jika ada kebencian dalam hidup kita, maka sia-sialah segala usaha kita untuk mengembangkan cinta kasih dan persaudaraan. Jangan ada benci di antara anggota keluarga dan komunitas. Jangan biarkan belas kasih Allah mandul di dalam diri dan hidup kita. Tapi berusahalah agar kebahagiaan dan sukacita mengalir keluar dari dalam hati kita yang tulus sehingga membuat sukacita melimpah ruah di dalam setiap anggota keluarga dan komunitas. Jangan ada iri hati dan benci di antara kita, sebab kebencian tidak akan menambah sukacita tapi mengurangi jatah kita untuk hidup yang penuh sukacita.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei
Semua Karena Kasih Karunia Allah!
=1 Kor 15:10=
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel