Cepat, Lugas dan Berimbang

Penti Pertama di Nanga dengan Terang Listrik PLN, Hemat Jutaan Rupiah

Ruteng, infopertama.comKampung Nanga di Desa Bere, kec. Cibal Barat kembali melaksanakan upacara Penti, yang berlangsung dua hari sejak Jumat, 12 Juli 2024 hingga acara puncak pada Sabtu, 13 Juli 2024.

Pada Penti 2024, merupakan penti pertama di Nanga dengan terang listrik PLN yang sudah dialiri sejak setahun lalu, Sabtu, 1 Juli 2023. Berkat Listrik PLN, acara penti di Kampung Nanga yang rutin dilakukan setiap tiga tahun kini bisa menghemat jutaan rupiah untuk penerangan.

Tua Adat Nanga, Wilem Dosi kepada infopertama.com mengaku biasanya dalam setiap acara penti atau pun acara-acara lain di Nanga selalu menganggarkan khusus untuk penerangan.

“Sebelumnya selalu pakai Genset, anggaran tuk bensin (BBM) biasanya satu jerigen jumbo (35 liter). Itu untuk satu titik, di rumah gendang. Lain lagi anggaran di rumah masing-masing. Kalau diuangkan itu antara satu sampai satu setengah juta.” Ungkap Wilem Dosi, Sabtu, 13 Juli 2024.

Namun, sekarang lanjut Wilem Dosi, tidak perlu lagi karena sudah ada listrik PLN. Menurutnya, kehadiran PLN di Nanga sangat membantu kelancaran acara Penti pun acara-acara lain di Nanga.

“Karena sudah ada Listrik PLN acara kami jadinya lancar, isi pulsa token saja, beres. Tidak perlu lagi sediakan orang yang khusus urus genset lagi. Sebab, acara-acara sebelumnya yang urus lampu itu siapkan khusus, kalau habis minyak maka segera isi tambah. Belum lagi mesin genset rusak maka butuh biaya tambahan lagi.”

Demikian Wilem Dosi, tetua dan tokoh adat di Nanga menyampaikan banyak terima kasih kepada pemerintah, khususnya kepada PT PLN.

“Saya, mewakili masyarakat kampung Nanga menyampaikan banyak terimakasih kepada PLN karena sudah hadir di sini. Sudah sangat lama kami di sini merindukan PLN, dan tahun lalu kami sudah bisa menikmati Listrik PLN.”

Terang Listrik PLN
Dua peneliti asing asal Belanda dan Amerika ikut dalam upacara Penti di Kampung Nanga

Adapun penti tahun ini di Nanga dihadiri peneliti asing asal Belanda dan Amerika yang ingin menggali makna di balik setiap ritus budaya Manggarai. Selain dua peneliti Asing, juga peniliti asal Nanga, Cypri Jehan Paju Dale, yang sedang studi di Universitas Wisconsin, Madison, Amerika Serikat.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel