Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
Senin, 3 Januari 2022
1Yohanes 3: 22-4: 6; Matius 4: 12-17.23-25
Setiap permintaan kita kepada Tuhan tidak akan sia-sia. Tetapi selalu ada jawabannya. Inilah hal yang kita dengar dari bacaan I hari ini.
“Apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya” (1Yoh 3: 22).
Dari sabda Tuhan ini ada 4 nilai rohani yang berguna bagi hidup kita.
1). Mintalah, sebab kita boleh meminta kepada Tuhan. Mengapa kita meminta? Karena dalam hidup, ada banyak kebutuhan. Namun tidak semua kebutuhan dapat kita penuhi dan kita peroleh sendiri. Apa yang tidak dapat kita penuhi dan kita peroleh sendiri, mintalah itu kepada Tuhan. Maka janganlah kita malu-malu atau ragu-ragu untuk meminta “apa saja” kepada Tuhan.
2). Bila kita minta ‘apa saja’ kepada Tuhan, kita akan “peroleh dari pada-Nya”. Tuhan tidak masa bodoh. Tuhan tidak mengecewakan. Dia adalah ‘Bapa’ kita dan kita adalah anak-Nya. Meski kita tidak selalu menjadi anak yang baik bagi Tuhan, namun Tuhan tetap menjadi ‘Bapa’ yang baik bagi kita. Dalam kebaikan dan dengan kebaikan-Nya, Tuhan mendengarkan kita dan mengabulkan permintaan kita. Itulah sebabnya kita tidak perlu bimbang dan ragu akan kebaikan dan kemurahan Tuhan.
3). Apabila kita meminta ‘apa saja’ kepada Tuhan, hendaklah ‘kita menuruti segala perintah-Nya’. Permintaan kita tidak boleh bertentangan dengan apa yang kita minta pada Tuhan. Secara konkrit misalnya, bila kita meminta damai pada Tuhan, janganlah kita bertengkar dan berkelahi dengan sesama. Damai berlawanan dengan perkelahian. Bila kita minta makanan kepada Tuhan, janganlah kita boros dengan apa yang ada. Makanan meminta dari kita sikap dan perilaku ‘hemat‘. Bila kita minta pada Tuhan supaya kita sembuh dan sehat dari sakit dan penyakit, janganlah kita lalai minum obat dan janganlah pula kita mengabaikan kesehatan dalam disiplin hidup. Obat adalah penawar sakit dan penyakit. Kita mesti memelihara diri dan menjaga kesehatan dengan pola hidup yang tertib dan teratur.
4). Bila kita meminta ‘apa saja’ kepada Tuhan, hendaklah kita “berbuat apa yang berkenan kepada-Nya”. Apa yang berkenan kepada Tuhan, itulah yang baik bagi diri dan bagi orang lain. Atau apa yang berkenan bagi diri dan bagi sesama, itulah pula yang berkenan bagi Tuhan. Secara konkrit, melakukan apa yang baik bagi diri dan bagi sesama, itulah hal “yang berkenan kepada” Tuhan. Maka bila kita meminta apa saja kepada Tuhan, janganlah kita berpikir jahat dan berbuat buruk bagi diri dan bagi sesama. Kebaikan tidak dapat berada bersama dengan kejahatan. Kebajikan tidak dapat kompromi dengan keburukan.
Kalau baik, ya baik. Kalau jahat, ya jahat. Kalau benar, ya benar. Kalau salah, ya salah.Tidak ada persenyawaan kebaikan dan kejahatan serta tidak ada pencampuran antara kebenaran dan kesalahan.
Maka mintalah apa saja kepada Tuhan, namun cintailah kebaikan dan bencilah kejahatan. Bila kita berdoa kepada Tuhan, lakukanlah hal yang baik dan buanglah hal yang jahat; pilihlah yang benar dan hindarilah yang salah.
Doaku dan berkat Tuhan
Mgr Hubertus Leteng
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel