Cepat, Lugas dan Berimbang

Mencari Untuk Menyembah Tuhan

Menyembah Tuhan
Ilustrasi Tiga Raja dari Timur atau Orang Majus menyembah Tuhan Yesus. (ist)

Minggu, 2 Januari 2022
Hari Raya Penampakan Tuhan

Yes 60: 1-6; Ef 3: 2-3a.5-6; Mat 2: 1-12

Berdasarkan pengertiannya, penampakan sama artinya dengan penampilan atau pemunculan diri. Maka secara manusiawi menampakkan diri berarti memperkenalkan diri, menampilkan diri atau memunculkan diri. Diri yang seakan-akan tersembunyi dan tidak diketahui, kini saatnya mesti ditampakkan atau ditampilkan kepada orang lain di tengah dunia.

Dalam konsep seperti ini sering ada konotasi negatif, yaitu penampilan diri. Orang mau menampilkan diri di hadapan orang lain. Orang mencari panggung dunia bagi dirinya.

Akan tetapi, berbeda dengan pengertian manusiawi seperti ini, penampakan Tuhan sama sekali tidak berarti menampilkan diri-Nya di depan orang lain. Tuhan menampakkan diri-Nya tidak bertujuan untuk memperkenalkan diri-Nya atau menonjolkan diri-Nya, tetapi untuk memberi diri-Nya bagi keselamatan manusia. Dia tidak mencari panggung di dunia bagi ekspresi atau perwujudan diri-Nya. Sebaliknya Ia hadir atau tampil di dunia untuk memberi diri-Nya bagi keselamatan manusia dan dunia. Tidak ada motivasi egoisme di dalam penampakan Diri-Nya.

Belajar dari motivasi Tuhan ini, hendaklah kita selalu tulus, jujur dan rendah hati dalam setiap aktivitas, pekerjaan dan pelayanan kita. Artinya seperti Tuhan sendiri, hendaklah dalam tugas dan pelayanan apa saja, kita tidak mencari promosi untuk menampilkan kehebatan kita atau untuk mencari nama dan pujian, kehormatan dan popularitas, tetapi benar-benar untuk melayani, menolong dan membantu sesama. Dengan kata lain, kita melakukan tugas kita bukan untuk mencari panggung bagi diri, tetapi untuk memberi diri bagi orang lain.

Untuk maksud ini kita perlu belajar dari orang-orang Majus itu. Mereka “bertanya-tanya” tentang Tuhan. Mereka mencari Tuhan untuk “menyembah Dia” (Mat 2: 2). Mereka mencari Tuhan bukan demi kekuasaan dan jabatan, kehormatan dan pujian bagi diri mereka sendiri sebagaimana dilakukan oleh Raja Herodes, tetapi mereka benar-benar mau sujud menyembah dan menghormati Tuhan.

Marilah kita bersikap dan bertindak seperti orang-orang Majus itu. Mereka adalah “Raja” tetapi mereka tetap menyembah “RAJA’ di atas segala raja, yaitu Tuhan YESUS _SALVATOR MUNDI Juruselamat Dunia.

Kita tidak merajakan diri sendiri, tetapi merajakan Tuhan di atas diri sendiri dan di atas orang lain di dunia ini.

Doaku dan berkat Tuhan
Mgr Hubertus Leteng

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel