Kita Juga Orang Yang Berpunya, Bung!

(sebatas satu perenungan)

P. Kons Beo, SVD

Tak usahlah terlalu terus merunduk. Sepantasnya kita punya banyak kesempatan untuk angkatkan kepala. Lalu? Pandanglah penuh teduh siapapun sesama kita. Tak peduli siapa mereka dan dari (golongan) mana mereka. Tak penting!

Bukan kah…

Ada sesama yang penuh senyum tulus? Ceriah? Lihatlah! Ada yang bermurah hati. Ada cakap dalam ciptakan suasana penuh akrab dan spontan. Orang seperti ini selalu ‘enak diajak ngobrol.’ Sebab mereka ini jauh dari aura penuh racun. Tak punya ambisi liar mengembara dan ‘aneh-aneh.’

Dan lagi…

Ada juga sesama kita yang miliki kepandaian ekstra dan talented jempolan. Bahkan lebih dari itu mereka telah larut dalam kebijaksanaan hidup yang praktis. Yang tahu tempatkan diri. Yang sadar diri, misalnya, ‘kapan dan bagaimana mesti bicara, dan bilamana sepantasnya tak ember mulut royal bicara. Dan, yang jika tidak, akan tiupkan gelora api panas membakar bagi satu kebersamaan!

Benarlah…..

Terhadap orang-orang hebat dan istimewa ini, ada rasa decak kagum. Bahwa kita belajar tahu bahwa rahmat dan karunia Tuhan nyata dan hadir dalam diri sesama itu. Memang tak ada yang salah, sekiranya kita sportif untuk akui ‘kelebihan dan banyaknya kepunyaan yang dimiliki sesama itu.’ Di situ, kita bebas dari irihati yang tidak ada model dan luput geliat mulai cari soal yang tidak ada potongan.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel