Pada Hari Raya Semua Orang Kudus, Jumat, 01 November 2024
Kawan ku…Hidup tanpa gema kebahagiaan, itu kah hidup yang sesungguhnya? Banyak orang mencarinya. Setiap kita manusia mengejar dan mengusahakannya.
Tapi kawanku..
Maksud hati ingin alami kebahagiaan sejati, sekian banyak orang malah larut dalam kebahagiaan semu. Yang memperdaya dan mengelabui. Tampak senyum bahagia di bibir namun gejolak batin lagi tetap tak menentu. Berkecamuk tak karuan.
Kawan ku…
Kata-kata Sang Sabda tentang ‘berbahagialah…’ itu sederhana, namun tak mudah memang.
Marilah kita berdua kembali menyimaknya:
Berbahagialah kita…
-Saat kita berpunya tapi kita tahu apa artinya tetap miskin di hadapan Allah;
-Saat kita selalu merawat hati yang lemah lembut, iya ketika kita miliki getaran hati yang tulus menyapa;
-Saat kita bisa alami kisah dukacita dan terlebih sanggup berbelarasa dengan yang berduka dan terluka.
-Saat kita sungguh hidup dalam kebenaran dan keadilan, dan hati kita jadi tak nyaman dan memberontak saat penindasan dan tekanan sekian nyata dalam tirani kekuasaan dan ketamakan hati.
-Saat kita berkemurahan hati. Yang tak terbelit oleh pikiran dan sikap nan cemas hanya tentang diri sendiri. Dan selalu tentang ‘mau-mau dan kepentingan sendiri.’
-Saat kita jadi pembawa damai dan merawatnya penuh perjuangan.
-Saat kita tahu apa artinya bertahan dalam iman, iya terutama dalam situasi penuh tantangan dan teramat sulit. Sekali dalam Kristus, tetaplah bersama DIA.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel