Cepat, Lugas dan Berimbang

Prodi Agronomi Unika St. Paulus Perkenalkan Pola Tanam Tumpang Sari ke Petani Manggarai

Ruteng, infopertma.com – Program Studi (Prodi) Agronomi Unika St. Paulus Ruteng melaksanakan Program Bina Desa yang bertajuk “Penerapan Pola Tanam Tumpang Sari di Cimpar Kelurahan Laci Carep”, 9 Desember 2023

Rizki Adiputra Taopan, M.Si. Ketua prodi Agronomi menyampaikan bahwa melaksanakan kegiatan itu agar kelompok tani Tungku Mose mendapatkan nuansa baru dalam bertani.

“Kegiatan Bina Desa merupakan kegiatan rutin prodi Agronomi setiap tahun” ungkap Rizki.

Menurut Rizki, kegiatan Bina Desa bertujuan untuk melaksanan pendampingan kepada petani dalam budidaya tanaman.

“Petani membutuhkan informasi-informasi terkait teknologi budidaya dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman. Hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani” Kata Rizki.

Dia juga menjelaskan bahwa program studi Agronomi sebagai pusat pengembangan teknologi budidaya hadir untuk menjawab kebutuhan petani tersebut.

Rizki berharap agar kegiatan ini dapat memberikan opsi teknologi bagi petani dalam melaksanakan kegiatan budidaya. Selain itu, agar melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dapat membantu mahasiswa Agronomi dalam menerapkan teori yang mereka sudah peroleh.

“Tentunya bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal kondisi real di lapangan dan dapat mencari solusi atas permasalahan yang ada dalam dunia bertani.

Di tempat yang sama Muhammad Noor Ariefin, S. P., M. P. ketua pelaksana mengatakan bahwa yang melatarbelakangi kegiatan itu karena adanya situasi masayarakat kelompok tani Tungku Mose yang belum menerapkan tumpang sari.

Prodi Agronomi
Sosialisasi Pola Tanam Tumpang Sari di Kelurahan Laci Carep oleh tim Prodi Agronomi Unika Santu Paulus Ruteng

“Dengan menerapkan sistem tumpang sari, petani bisa menambah pendapatan dari hasil panenannya sambil menunggu tanaman utamanya panen,” ungkap Muhammad.

Muhammad juga menyampaikan bahwa lahan yang kosong di sela tanaman dapat digunakan dengan penanaman yang lebih cepat panen.

“Salah satu alasan mendasar terlaksananya kegiatan itu adalah adanya petani yang menggunakan sistem monokultur (hanya satu tanaman) dan perlu pengenalan sistem tumpang sari.” Kata muhammad.

Ketua pelaksana itu menjelaskan bahwa tujuan kegiatan itu agar Petani mengenal sistem tumpang sari dan manfaatnya bagi kelompok tani Tungku Mose.

Muhammad berharap agar sistem tumpang sari itu dapat meningkatkan pendapatan petani Kelompok Tani Tungku Mose.

Dia juga berharap agar dengan adanya pola tanam tumpang sari yaitu menanam lebih dari satu tanaman pada lahan yg sama.

Bernadus Palus, Ketua kelompok Tani Tungku Mose mengungkapkan bahwa mereka bersyukur atas ilmu bertani yang mereka peroleh dari kegiatan itu.

“Selama ini kami hanya tau menanam dengan segala keterbatasan kami dalam bertani tanpa mengenal pola Tumpang Sari.” Ungkap Bernadus.

Bernadus berterima kasih kepada Unika St. Paulus Ruteng, terutama prodi Agronomi yang telah membantu mereka dalam dunia pertanian.

Dia berharap agar kegiatan itu tidak hanya dilaksanakan sekali saja. Kalau boleh bisa, pinta Bernadus kegiatannya berjalan setiap tahun.

Untuk diketahui yang terlibat dalam kegiatan itu adalah anggota kelompok Tani Tungku Mose, kelompok Tani Ratun Jaya, Mahasiswa Agronomi, para Dosen Agronomi, dan Penyuluh dari kelurahan Laci Carep.

                    

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â