Ruteng, infopertama.com – Program revitalisasi 92 rumah gendang (rumah adat) di Kabupaten Manggarai telah menunjukkan progres signifikan. Hingga pertengahan Oktober 2025, sebanyak 9 rumah gendang telah rampung 100 persen, yang tersebar di Kecamatan Lelak, Ruteng dan Satar Mese.
Sementara sebagian lainnya masih dalam proses pengerjaan, dengan progres rata-rata mencapai 40 persen. Beberapa rumah gendang bahkan telah mencapai lebih dari 75 persen. Program ini ditargetkan rampung sepenuhnya pada Desember 2025.
Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Toni Ande, mengatakan perbedaan progres ini dipengaruhi kondisi dan aktivitas sosial-adat masyarakat setempat yang turut memengaruhi ritme pengerjaan.
“Perbedaan ini kadang disebabkan oleh berbagai kegiatan adat masyarakat, seperti acara kenduri, kematian, dan ritual adat lainnya yang menyebabkan tertundanya pekerjaan,” jelas Toni, Selasa, 14 Oktober.
Ia mencontohkan salah satu rumah gendang di Kecamatan Rahong Utara yang progresnya sempat terhambat karena dalam kurun waktu pelaksanaan, tercatat enam warga meninggal dunia.
“Misalnya di Rahong Utara, sejak perencanaan revitalisasi dimulai, sudah ada enam anggota masyarakat yang meninggal dunia, sehingga kegiatan pembangunan ikut tertunda,” jelas Toni.
Dari sisi material, Toni menyebut hampir tidak ada kendala berarti dalam pembangunan rumah gendang ini. Justru, hambatan utama lebih banyak berasal dari aktivitas adat masyarakat, seperti kenduri atau ritual kematian yang kerap menunda proses pengerjaan.
Ia mengaku terus mengingatkan kelompok masyarakat (pokmas) pelaksana agar mempercepat progres pekerjaan, mengingat tenggat waktu yang sudah semakin dekat.
“Waktu tinggal beberapa bulan, jadi saya minta semua pokmas mempercepat pekerjaan. Target kita tetap, harus selesai akhir tahun,” tegasnya.
Toni berharap, saat pencairan anggaran tahap kedua dilakukan, progres fisik sudah mencapai minimal 70 hingga 80 persen. Ia optimis pembangunan rumah gendang bisa selesai tepat waktu, bahkan sebelum Desember 2025.
“Laporan masuk ke kami rutin setiap dua minggu. Dari pantauan kami, pembangunan bisa rampung akhir November, atau paling lambat Desember,” ujarnya.
Menurutnya, euforia masyarakat sangat tinggi menyambut program ini. Pihak Dinas, terangnya, terus melakukan monitoring ke lapangan, bahkan di beberapa lokasi sudah dilakukan kunjungan dua hingga tiga kali untuk memastikan progres berjalan sesuai target.
Namun, mengingat waktu yang semakin mendesak, Toni mengimbau agar seluruh pokmas dan masyarakat mempercepat pekerjaan.
“Kita berharap semua pokmas dan masyarakat umum sadar bahwa waktu tinggal satu bulan lagi. Kita harus push pekerjaan ini,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama dan kolaborasi antara masyarakat dan pokmas demi memastikan seluruh pembangunan rumah gendang dapat selesai tepat waktu.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel



