Cepat, Lugas dan Berimbang

Uskup Hubertus Leteng Berpulang, Diduga Serangan Jantung

Hubertus Leteng
Mgr Hubertus Leteng, Pr (ist)

Bandung, infopertama.comUskup Emeritus Mgr Hubertus Leteng, Pr dikabarkan telah berpulang ke pangkuan ilahi pada Minggu, 31 Juli 2022.

Kabar duka itu disampaikan oleh RD Siswantoko, Sekertaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Demikan RD Siswantoko, “Benar Mgr Hubertus telah meninggal dunia di Rumah Sakit Carolus Borromeus Bandung, pada Minggu, pukul 06.00 WIB.”

Perkiraan sementara, lanjut RD Siswantoko, Mgr. Hubertus mengalami serangan jantung.

“Sementara terkait dengan informasi rencana pemakaman, penyampaiannya akan menyusul,” tutup RD Kiswantoko.

Ketahui, Uskup Hubertus Leteng selepas mengundurkan diri dari jabatan sebagai Uskup Ruteng, beliau mendapatkan tempat penugasan baru menjalankan karya pastoralnya di paroki St. Maria, Garut, keuskupan Bandung.

Hingga berita ini publish, belum ada kabar resmi resmi dari pihak keuskupan Ruteng.

Profil dan Biodata Hubertus Leteng

Mgr. Hubertus Leteng lahir di Taga, Ruteng, NTT pada 1 Januari 1959, berusia 63 tahun. Ia merupakan Uskup Emeritus Ruteng mulai tahun 2009 hingga mengundurkan diri pada 2017.

Pada 29 Juli 1988, Leteng ditahbiskan menjadi seorang imam diosesan Keuskupan Ruteng di Gelora Samador, Maumere.

Setelahnya, ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Teresianum Roma antara tahun 1992 hingga 1996, dan setelah itu kembali ke Indonesia menjadi staf pengajar di STF Ledalero Maumere.

Sejak 2009, ia menjadi Praeses di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret.

Karier

Leteng menempuh pendidikan dasar di SDK St Nicolaus, Taga, Manggarai pada 1973. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Seminari St Pius XII, Kisol, Manggarai.

Setelah tamat di seminari pertama pada tahun 1976, ia melanjutkan lagi ke Seminari Menengah St Pius XII, Kisol sampai tamat tahun 1979.

Baru pada 2009, Mgr. Leteng ditunjuk oleh Paus Benediktus XVI menjadi Uskup Ruteng pada 7 November 2009, menggantikan Mgr. Eduardus Sangsun, S.V.D. yang meninggal dunia pada 13 Oktober 2008, setelah hampir dua dekade menjalankan karya kegembalaan di keuskupan tersebut sejak 1985. Ia memilih moto “Kamu Semua Adalah Saudara”.

Sayangnya, setelah delapan tahun menjadi Uskup, ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Penyebabnya, berbagai kontroversi disebut menghinggapi Ruteng selama menjadi Uskup Ruteng.

Pada tahun 2014, ia sempat dipetisi untuk dipecat sebagai Uskup. Hal ini terkait suatu tuduhan tentang berbagai hal kepadanya. Namun, tuduhan itu tak terbukti.

Tak hanya itu, tiga tahun berselang, sejumlah imam dan awam mengajukan tuntutan agar Mgr. Leteng mengundurkan diri sebagai Uskup Ruteng.

Leteng ditengarai melakukan penyalahgunaan dana gereja sekitar 1,6 miliar Rupiah dan tuduhan perselingkuhan.

Para imam di Keuskupan Ruteng berusaha menemui Mgr. Leteng pada 12 Juni 2017, namun tidak terlaksana.

Mgr. Leteng sendiri kemudian menjelaskan beberapa permasalahan yang terjadi di internal keuskupan dan mengkehendaki untuk diperbaiki bersama-sama. 

Puncaknya, pada 11 Oktober 2017, Tahta Suci menerima pengunduran diri Mgr. Leteng sebagai Uskup Ruteng.

Pada saat yang sama, Mgr. Silvester Tung Kiem San, Uskup Denpasar, ditunjuk sebagai administrator apostolik.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â