Untuk Itulah AKU Lahir….

Menyembah Tuhan
Ilustrasi Tiga Raja dari Timur atau Orang Majus menyembah Tuhan Yesus. (ist)

(Yohanes 18: 33 – 37)

TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM

Minggu, 24 November 2024

Kawan ku…
Itulah Raja kita. Dia datang dari kemuliaan surgawi. Dia berwujud Allah. Namun, IA tak mempertahankan kemuliaanNya yang setara dengan Allah. IA turun di jalan penghampaan Diri (cf Flp 2:6).

Kawanku….
Itulah jalan agung bagiNya demi menggapai manusia dan semesta. DIA lah Raja yang dilahirkan di kandang hina. Dalam perjumpaan dengan para gembala sederhana. Namun, bintangNYA di Timur telah jadi tanda angkasa di mana IA dilahirkan. Menggerakkan Tiga Majus untuk mencariNYa. Bikin hati Raja Herodes panik tak karuan (cf Mat 2: 1 – 12)

Kawan ku…
DIA adalah Raja kita. Istananya adalah ‘manusia dan citra kemanusiaan.’ IA mencari, menyembuhkan dan mengutuhkan manusia dan kemanusiaan yang tersingkir dan terluka. Orang-orang berdosa adalah sahabat-sahabatNya (Luk 15: 1 – 10). Semuanya diterima dan disapa. Dibalut dan disapa dalam Balutan Cinta dan Belaskasih.

DIA bukanlah Raja dengan pedang dan tombak kekerasan dan kematian. Tidak! Sebab Firman dan suaraNYA hanya kumandangkan Kasih, Damai dan Pengampunan! Tak ada sedikitpun pekik peperangan dan teror. Sebab, “Sarungkan pedangmu itu” (Yoh 18:11) isyaratkan keharaman untuk darah dan kematian penuh kekejian dan sia-sia.

Kawan ku…
Di jalan masuk Yerusalem, jelang Paskah itu, IA tak butuh ‘kuda kekerasan dan perang itu.’ Seekor keledai damai sudah cukup untuk isyaratkan kebesaran dan kesejukan HatiNYA (cf Yoh 21:7). Sejak dari Getsemani, mulailah IA jadi Raja tanpa ‘pengiring dan pengawal.’ Semuanya pada lari selamatkan diri.

Tetapi kawan ku..
Kita berdua pada maklum akan semuanya. Dalam derita, IA justru tetap tegar. IA bermahkotakan duri (Yoh 19:1-30). Tanpa jubah kebesaran. Sebab IA penutup TubuhNya telah ditanggalkan (Yoh 19:23)! Namun, di balik drama penuh getir IA tetap bertahan. IA tetap tegar lebih dari siapapun. Untuk akhirnya tiba pada “Selesailah sudah….” (YOh 19:30)

Kawan ku…
Entah kah kita berdua sungguh adalah warga KerajaanNya? Dan DIA benar-benar kita muliakan sebagai RAJA kita? Di Jalan Hidup mencapai Kerajaan DamaiNya yang kekal dan sempurna, kita berdua pasti tetap belajar apa artinya hidup dalam:

Kerendahan hati…
Kesederhanaan
Kesabaran
Kesetiaan
Pengorbanan
Pengampunan
Belaskasih
Iya, dalam menegakkan citra dan martabat kemanusiaan.

Kawan ku…
TUHAN KITA YESUS KRISTUS ITU RAJA SEMESTA ALAM….

Tidak kah kita sebenarnya miliki Panggilan Iman untuk bersahabat pula dengan alam dan lingkungan?
Bumi kita terluka! Lingkungan disesaki udara polutif dan gas penuh bahaya.
Kawan ku.. kita khianati YESUS RAJA SEMESTA ALAM saat kita tak peduli pada kelestarian alam. Saat kita beralih pada ‘raja-raja baru- yakni harta, kekayaan, materi dan uang, lalu dengan tegahnya hutan rimba dibiarkan untuk dibabat liar dan membabi buta. Yang timbulkan ‘ratap tangis dan kisah menyayat bagi flora dan fauna. Dan bencana ekogis itu segera siap datang menimpah…

Sssst kawan ku…
Di hari-hari ini, kita lagi menantinya hadirnya ‘penguasa, raja-raja, iya pemimpin-pemimpin’ di wilayah kita masing-masing…
Kiranya mereka bakal tampil sebagai pemimpin kita yang rendah hati di dalam dirinya. Pemimpin yang sungguh menyapa sesama manusia dan menjunjung tinggi nilai kemanusian..

Dan, kawan ku…
Kiranya para pemimpin kita ini pun sungguh ‘memeluk bumi dan lingkungan. Tempat tinggal semua makhluk hidup.’ Dalam Damai, dan di Dalam Kasih Persaudaraan. Seperti yang diajarkan dan disaksikan oleh Tuhan kita Yesus Raja Semesta Alam….

Verbo Dei Amorem Spiranti

Selamat Hari Minggu

Tuhan memberkati
Amin

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

 

error: Sorry Bro, Anda Terekam CCTV