Ruteng, infopertama.com – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng akan kembali menjadi tuan rumah konferensi akademik berskala internasional, yaitu “4th International Conference on Education, Humanities, Health, and Agriculture” (ICEHHA).
Acara ini dijadwalkan berlangsung secara daring pada 13-14 Desember 2024 menmdatang dengan mengusung tema “Inovasi Berkelanjutan untuk Masa Depan Global: Menjembatani Pendidikan, Kemanusiaan, Kesehatan, Pertanian, dan Teknik”.
ICEHHA edisi keempat ini bertujuan untuk merespons berbagai tantangan global melalui pendekatan multidisiplin yang memadukan inovasi dan kolaborasi internasional.
Ketua panitia, Dr. Tobias Gunas, menekankan bahwa acara ini dirancang sebagai platform diskusi yang mempertemukan para pemikir dari berbagai bidang keilmuan.
“Kami berharap konferensi ini dapat menjadi ruang bertukar gagasan yang memperluas wawasan para peserta. Dengan menghadirkan pembicara kunci internasional dan berbagai sesi paralel, ICEHHA bertujuan untuk menawarkan solusi nyata bagi isu-isu global,” ungkap Dr. Tobias.
Pembicara Kunci: Kolaborasi Lintas Negara
Konferensi ini akan menampilkan lima pembicara utama yang berasal dari Indonesia, Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Para ahli ini akan membahas topik-topik strategis terkait keberlanjutan dalam pendidikan, teknologi, kesehatan, dan pertanian: Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A. (Universitas Negeri Malang, Indonesia) – Ahli transformasi pendidikan dan humaniora, Prof. Ir. Sahat Martua Pasaribu, M.Eng., Ph.D. (BRIN, Indonesia) – Inovasi teknologi untuk keberlanjutan. Dr. Willy Ardian Renandya (Nanyang Technological University, Singapura) – Pendidikan lintas budaya dan pembelajaran Bahasa, Asst. Prof. Dr. Prapaporn Muangkoon (Phetchabun Rajabhat University, Thailand) – Keberlanjutan di bidang kesehatan masyarakat, dan Assoc. Prof. Dr. Rozana Zakaria (Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia) – Solusi inovatif dalam pertanian berkelanjutan.
Sesi Paralel dan Kolaborasi Internasional
Selain sesi utama, ICEHHA juga akan menggelar puluhan sesi paralel yang membahas topik seperti teknologi pendidikan, inovasi kesehatan, dan keberlanjutan pangan.
Acara ini dirancang untuk mempertemukan peneliti dari seluruh dunia, membangun jejaring global yang mendukung kolaborasi lintas disiplin.
Dengan format daring, ICEHHA 4 diharapkan dapat menjangkau lebih banyak partisipan dari berbagai belahan dunia.
“Kami percaya bahwa kolaborasi lintas disiplin adalah kunci menghadapi tantangan global. Konferensi ini adalah langkah kami untuk mewujudkan inovasi yang benar-benar relevan dan berdampak,” ujar Dr. Tobias.
Sebagai agenda internasional, ICEHHA 4 diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan masalah global melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif.
Konferensi ini juga menjadi peluang strategis bagi para akademisi untuk menjalin kerja sama yang mendukung keberlanjutan di masa depan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel
