Pekan Khusus Adven
Jumat, 17 Desember 2021
Kejadian 49: 2.8-10; Matius 1: 1-17
Saat meninggal dunia, kita sendiri akan pergi ke dunia seberang, sedangkan anggota keluarga lain tetap tinggal dan berada di dunia. Karena itu sebelum kita pergi ke dunia lain, kita mesti menyiapkan semua anggota keluarga yang tinggal. Hal ini Yakub lakukan terhadap anak-anaknya.
Ketika mendekati ajalnya, Yakup memanggil anak-anaknya dan berkata: ‘Berhimpunlah kamu dan dengarlah: ya anak-anak Yakup, dengarlah kepada Israel, ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuja oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa; setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi … Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda” (Kej 49: 2.8-10).
Di hadapan anak-anaknya, Yakub memilih dan menetapkan dari antara anak-anaknya itu Yehuda sebagai pemimpin atas saudara-saudaranya yang lain. ‘Tongkat kerajaan tidak akan beranjak’ dari dia. Dia akan menjadi kuat seperti singa saat berhadapan dengan musuh atau lawan mereka.
Apa yang Yakub lakukan ini adalah pelajaran yang baik bagi setiap orang tua. Dengan memilih dan menentukan lebih dahulu siapa pemegang otoritas sebagai “yang tertua”, anak-anak tidak akan bertengkar dan berkelahi untuk merebut hak, kuasa dan harta warisan ketika orang tua sudah meninggal dunia.
Orang tua yang baik tidak akan meninggalkan permusuhan dan perkelahian bagi anak-anaknya begitu dia meninggal dunia.
Sebab itu sebelum meninggal dunia, setiap orang tua mesti sudah mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada diri anak-anaknya. Semua hak dan kuasa serta harta warisan mesti sudah diatur dan dibagi-bagi dengan adil jauh-jauh hari sebelum saat meninggal dunia. Dengan begitu anak-anak tetap hidup rukun dan damai sebagai keluarga, kakak adik atau saudara saudari satu sama lain sesudah orang tua meninggal dunia.
Doaku dan berkat Tuhan
Mgr Hubertus Leteng
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel