idulfitri

Penjara Badan Tidak Harus Menjadi Penjara Jiwa

Penjara
Ilustrasi (istimewah)

PEKAN II PASKAH
Rabu, 27 April 2022
Bacaan: Kisah Para Rasul 5: 17-26; Yohanes 3: 16-21

Ketika ada orang yang hidupnya maju serta bertumbuh dan berkembang baik, keberadaan dan kehadiran orang seperti itu selalu saja mendapat tantangan dan kesulitan. Terhadap orang seperti itu pasti ada-ada saja orang lain yang tidak senang atau cemburu dan iri hati, dendam dan benci. Hidup dan usaha orang itu dihalang-halangi atau ‘diguna-gunain’ supaya dia gagal, hancur dan mati.

Dalam kehidupan iman atau kehidupan Gereja juga terjadi hal yang sama. Ketika kehidupan ‘jemaat’ gereja perdana terus bertumbuh dan berkembang secara kuantifatif dan kualitatif, “Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya … mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu: ‘Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak”. Maka terjadilah demikian. Tanpa diketahui oleh Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, “menjelang pagi masuklah” para rasul itu “dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ” (Kis 5: 17-21).

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel