Jakarta, infopertama.com – Tidak mudah menemukan fosil Homo floresiensis di gua Liang Bua. Arkeolog harus menggali sedalam 6 meter untuk mencapai titik temuan. Arkeolog penemu fosil ‘hobbit’ Flores tersebut, E Wahyu Saptomo mengungkapkan hal ini dalam diskusi memeringati 20 tahun penemuan Homo Floresiensis, kemarin, Senin, 2 Oktober 2023.
Tim arkeolog yang dipimpin Thomas Sutikno membuka beberapa kotak gali berukuran 2 x 2 meter di situs Liang Bua, dusun Golo Manuk, Manggarai – Flores, Nusa Tenggara Timur. Situs ini berada di sebuah gua yang amat luas. Udara di dalam gua amat sejuk. Lokasi gua di perbukitan kapur. Sekitar 200 meter di bawah gua terdapat sungai (Wae Racang) dan persawahan.
Wahyu kebagian menggali di dalam gua di sektor 7. Ia sudah menggali di kotak ekskavasi berhari-hari. Namun, ia belum menemukan artefak yang signifikan. “Di kotak saya jarang ada temuan. Makanya digali agak cepat,” kata dia membuka kisahnya.
Temuan artefak di beberapa kotak gali memang beragam. Ada yang menemukan alat batu, ada juga yang menemukan tulang belulang hewan. Pada 2 September 2003, di kedalaman hampir 6 meter penggalian di kotak Wahyu mendadak berhenti. Sinar senter dan emergency lamp menyorot Di dekat dinding kotak, menyembul sesuatu. “Kita temukan pertama kali itu bagian kepalanya,” kata Wahyu.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel