Alasan Orang Indonesia Kerdil, Termasuk Orang Rampasasa Dibongkar Ilmuwan

Rampasasa
Orang Rampasasa, berasal dari desa Wae Mulu, Flores, NTT. ©Dean Falk/Florida State University

Jakarta, infopertama.com – Manusia beragam dalam ukuran dan bentuk. Tetapi beberapa populasi memiliki tinggi rata-rata yang relatif pendek, dan secara historis deskripsikan menggunakan istilah “kerdil”. Beberapa peneliti berpendapat, penduduk Rampasasa di dataran tinggi Flores, Indonesia adalah salah satunya.

Satu makalah yang terbit di jurnal Science mengamati apakah orang Rampasasa terkait dengan makhluk mirip manusia purba yang juga bertubuh kecil dan pernah tinggal di pulau Flores – hominin purba Homo floresiensis, yang biasa disebut sebagai “Hobbit”. Rampasasa tinggal di dekat Liang Bua, tempat fosil Hobbit pertama kali ditemukan.

Penelitian tersebut menemukan tidak ada bukti hubungan genetik. Namun dalam makalah yang terbit sebelumnya pada 2006 menyatakan sebaliknya.

Klaim utama yang dibuat oleh makalah terbaru adalah, ada dua kasus independen kerdil insular (pengurangan ukuran dari waktu ke waktu) yang berkembang di Flores. Satu di spesies Home sapiens kita, dan satu lagi yang menyebabkan munculnya Homo floresiensis. Demikian mengutip dari Ancient Origins, Senin (13/2).

Dalam antropologi, istilah “pygmy atau kerdil” itu mengacu pada populasi dengan tinggi rata-rata pria kurang dari 150 cm dan tinggi rata-rata perempuan kurang dari 140cm.

Menurut data tahun 1940-an yang dikumpulkan oleh antropolog misterius W. Keers, tinggi rata-rata pria bervariasi antara 154 cm dan 163 cm di dataran tinggi Flores, Timor tengah, dan Sumba. Mereka adalah orang-orang pendek, tapi tidak disebut “pigmi” menurut definisi klasik.

Hal yang sama berlaku untuk orang Rampasasa, berdasarkan tinggi rata-rata 146 cm dari 35 laki-laki dan 41 perempuan. Mengingat ini adalah sampel jenis kelamin campuran, agak membingungkan ketika makalah baru di jurnal Science menyebut Rampasasa sebagai “kerdil”.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

 

error: Sorry Bro, Anda Terekam CCTV