Ruteng, infopertama.com – Sebanyak 1250 mahasiswa Universitas Katolik (UNIKA) Santo Paulus Ruteng akan dilepas ke lokasi KKN ke setiap Paroki di Keuskupan Ruteng, terhitung mulai Sabtu, 20 Juli 2024 hingga 20 Agustus 2024.
Demi menyiapkan para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN, civitas akademika Unika St. Paulus Ruteng, pada Kamis, 18 Juli 2024 melakukan pembekalan yang diisi dengan berbagai materi.
Pembekalan para mahasiswa KKN ini dibuka secara resmi oleh wakil Rektor I, Dr. Marsel Ruben Payong, Mpd di aula GUT Unika St. Paulus.
Dr. Marsel Payong menjelaskan kepada para mahasiswa mengenai sejarah panjang adanya program KKN yang muncul pada tahun 80-an.
Sementara itu, Mgr. Max Regus, Rektor Unika St. Paulus Ruteng dalam arahannya kembali menegaskan bahwa kegiatan KKN itu bagian integral dari kurikulum atau penyelenggaraan perkuliahan kegiatan kampus UNIKA Santu Paulus Ruteng.
Ia pun mengingatkan kepada 1250 mahasiswa yang akan diterjunkan ke lokasi bahwa KKN itu bukan sekedar sesuatu untuk mengisi waktu liburan, karena kebetulan pelaksanaannya pas liburan, Juli hingga Agustus.
“Jadi ini bukan sekedar untuk mengisi waktu liburan, tetapi sebagai bentuk kuliah, Kukiah Kerja Nyata. Kalau ada yang tidak terlibat, berarti Kuliah Kerja tidak Nyata. Sudah ada di lokasi KKN tapi kadang-kadang tidak hadir kegiatan. Itu adalah orang-orang yang melaksanakan Kuliah Kerja Tidak Nyata.” Ujar Mgr. Max Regus, uskup terpilih keuskupan Labuan Bajo.
Menurutnya, yang namanya KKN adalah kerja nyata di tengah masyarakat. Dan, karena ini konteksnya adalah paroki, tiga kevikepan di keuskupan Ruteng. “Jadi basisnya itu di Paroki dan kita menyebutnya umat.”
Demikian Mgr. Max menegaskan KKN ini penting sekali karena kita belajar dalam konteks sosial sehari-hari, beda dengan kehidupan sehari-hari di kampus.
“Jika di kampus tidak ada jadwal kuliah pertama, kalau bisa bangun jam 12 siang, kenapa mesti bangun jam 9 pagi. Nah, ketika masuk dalam kehidupan sosial masyarakat (umat), dalam melaksanakan KKN, kita sendiri yang melaksanakan itu semua, tidak ada dosennya di
sana.”
Kepada para mahasiswa KKN Unika, Ia juga mengingatkan, penting sekali bagi kita untuk menyadari bahwa KKN ini merupakan kuliah yang kita selenggarakan bersama orang tua kita, bersama keluarga-keluarga kita di kampung, di desa-desa, di stasi, di paroki.
Tapi, tantangannya, anda sekalian menyelenggarakan KKN di tengah aura atau atmosfir pesta.
“Kemungkinan besar anda akan menghadiri pesta dari kema ke kema, dari tenda ke tenda, tidak diundang tetap kita hadir juga. Jangan sampai KKN-nya di kema-kema, di tenda-tenda pesta. Inilah tantangannya, bagaimana menjalankan KKN yang efektif, yang produktif tapi ada banyak tawaran-tawaran sosial, tawaran-tawaran kekeluargaan.”
Meski demikian, Mgr. Max mengakui bahwa kita tidak bisa menghindari itu karena kita menjadi bagian dari masyarakat itu.
Namun, kata Mgr. Max bahwa perlu diingat, anda ke lokasi KKN membawa visi kampus UNIKA yaitu kampus yang transformatif, kolaboratif dan berkarakter.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â