(sekadar satu perenungan)
P. Kons Beo, SVD
infopertama.com – Memang tak ada undangan. Ini namanya nekad saja. Hari ini, Selasa 27 Agustus 2024, di pagi ini, saya memang nekad-nekad saja ke arah Jalan El Tari, Ende. Ada perhelatan penting di situ. Judulnya “Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah / Janji Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ende Masa Jabatan 2024/2029.
Memang, sebelumnya, saya memang tak terlibat dalam partisipasi langsung dan tak langsung dengan segala kisah perhelatan ini. Saya bukan bagian tim sukses dari salah satu yang terlantik. Tidak juga sebagai warga Ende yang terlibat memilih di TPS. Sebagai warga diaspora asal Ende ‘yang pulang kampung’ saya berani hati sajalah untuk hadir di acara mulia ini. Bedalah dengan kehadiran Pater Pian Lado, SVD, Pastor Paroki Onekore, yang jadi saksi rohani pengambilan sumpah para anggota Dewan yang beriman Katolik.
Sekiranya sudah ‘datang jauh-jauh’ untuk tujuan acara keagamaan Pentahbisan Uskup Agung Ende, Paul Budi Kleden, SVD, maka tak ada salahnya jika mesti hadir dan mendoakan pula Bpk Fransiskus Taso dan segenap koleganya dalam Sidang Paripurna yang mulia ini. Tidak kah ini jadi bagian dari “peliharalah persaudaraan” saat kita mendoakan dan memberkati sesama?
Kerja keras, kerja cerdas, serta kerja taktis menuju momentum pelantikan telah terlewati. Dan hari ini sudah jadi awal bagi para Anggota dan Pimpinan DPRD Kabupaten Ende untuk mengemban amanah pembangunan.
Hari ini, segenap warga Ende raya punya harapan besar untuk jalani kehidupan pembangunan lima tahun ke depan. Ke pundak saudara/i Dewan terlantik telah diletakkan selaksa harapan dan impian. Bila itu dirajut dengan sumpah-janji anggota Dewan, maka lengkaplah niatan mulia itu. Apalagi bila dimeterai dengan pijaran nilai pakta integritas, maka terhormatlah panggilan, tanggungjawab dan perutusan para Wakil Rakyat ini.
Bpk Fery Taso, sebagai Pimpinan sementara DPRD terlantik telah sampaikan kata sambutannya penuh entusiasme. Tertangkap beberapa kata kunci, yang jadi titik sorot demi pengabdian masyarakat, semisal: ‘amanah, tanggungjawab, kehadiran di tengah masyarakat, kerjasama, ethos kerja.’ Sebaris dua pantun akhiri suara Pimpinan sementara yang bermuara pada “tanggungjawab terhadap masyarakat pemilih.”
Hari ini, dinamika pelantikan telah berlangsung. Nama Tuhan telah diserukan. Saksi rohaniah – ulama telah dampingi. Kaum keluarga dan hadirin undangan telah iringi dalam doa penuh harapan!
Di sela-sela ucapan Proficiat buat semua yang terlantik, ada rasa bangga karena ‘terlihatlah’ Pak Nando Watu. Kami pernah bersama-sama di Novisiat SVD, Kuwu – Ruteng. Dia itu salah satu yang terlantik dari PDIP. Tentu ada harapan besar buatnya agar Nando Watu sungguh jadi ‘garam dan terang dunia’ di Detusoko dan di Kabupaten Ende pada umumnya. Untuk menjadi ‘murid Tuhan Yesus’ dalam tugas dan tanggungjawab mulia ini.
Sungguh! Hari ini sungguh telah jadi momentum penuh harapan bagi warga masyarakat Kabupaten Ende. Tetap berharap kiranya para anggota Dewan terlantik ini miliki gema nurani penuh rasa solider (belah rasa), perjuangan, setia dan penuh pengorbanan, terutama, demi ‘suara-suara lemah dan diam’ yang diwakilinya…
Bagaimana pun, akhirnya, semua rangkaian acara selesailah sudah. Saya pun mesti tinggalkan halaman kantor Dewan Yang Mulia ini….
Akhirnya…
Semoga atsmofer hari ini bertahan sebagai ‘titik awal penuh harapan nyata demi Ende Sare – Lio Pawe.
Bukannya berubah sebagai tempat ‘warga tumpahkan segala kekesalan dan amarah membara. Dalam nada-nada protes keras penuh sengit….
Verbo Dei Amorem Spiranti
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel