Pastor Riano Tagung, Pr |
Mengisi Hati dengan Cinta
Oleh Pastor Riano Tagung, Pr*
Bacaan I : Ul 4:1-2,6-8, Bacaan II : Yak 1:17-18,21b-22.27. Bacaan Injil : Mrk 7:1-8.14-15.21-23
“Dengarlah Aku dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Melainkan, apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan dia! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat”
Saudara-saudariku terkasih
MENGAPA PERLU MEMERIKSA ISI HATI KITA dan MEMBERSIHKANNYA? Sebab, di dalam lubuk hati seseorang bekerjalah hati nurani. Lubuk hati harus bersih agar hati nurani menjadi jernih, iman yang benar menerangi hati nurani.
Sebab cinta kasih kita kepada ALLAH dan kepada sesama dan kesiapsediaan kita untuk melakukan kehendak ALLAH timbul “dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.” [1 Tim 1-5].
Di dalam lubuk hati, tempat terindah bagi kita untuk MENCINTAI dan melaksanakan kehendak ALLAH. Gaudium et Spes art. 16 berbunyi: ”HATI NURANI IALAH INTI MANUSIA YANG PALING RAHASIA, SANGGAR SUCINYA; DI SITU IA SEORANG DIRI BERSAMA ALLAH YANG SAPAANNYA MENGGEMA DALAM BATINNYA.”
Karena itu, perlu sekali kita memeriksa isi hati kita. Apa yang sudah kita isi selama ini di dalam hati kita, yang membuat hati kita selalu tumbuh subur. Atau, yang membuat hati kita mengalami erosi dalam mencintai dan kering dalam mengampuni?
Saudara-saudariku terkasih
HATI KITA YANG LEMAH DAN RAPUH INI harus kita isi dengan cinta dan membiarkannya diterangi oleh Roh Kudus. Agar dari dalam HATI mengalirlah rahmat dan cinta TUHAN dan dari dalam HATI mengalirlah sikap TULUS untuk mencintai dan mengabdi ALLAH.
Bacaan suci pada hari ini, mengajak kita untuk memeriksa isi hati supaya batin mengalami pertobatan sebagai jalan menuju kekudusan. YESUS dengan tegas pada hari ini mengiriktik kaum Farisi, kemunafikan mereka dan sikap yang berlebihan dalam menaati hukum.
Sebab YESUS hendak membongkar hati mereka yang sudah penuh racun kesombongan dan kemunafikan.
Lalu, YESUS bersabda “Dengarlah Aku dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan dia! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan. Perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.”
“Semua hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” Inilah yang terdapat di dalam hati orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Isi hati mereka penuh dengan kelaliman. Isi hati inilah yang dibongkar oleh Yesus, Sebab Hati mereka jauh dari Allah. Jauh dari cinta kepada ALLAH. Lupa membersihkan hati.
Saudara-saudariku yang terkasih
Sering kali kita mengabaikan tugas kita untuk merawat hati dengan membersihkannya. Kita membiarkan hati kering, tidak disirami oleh cinta. Hati kita biarkan berada dalam kegelapan tanpa ada rasa rindu untuk menikmati Terang.
Sebab, hati kita penuh dengan kotoran dendam, amarah, kebencian, sakit hari dan iri hati. Penting untuk merawat dan membersihkan hati dengan cinta. Sebab dari dalam hati timbul segala kebaikan, timbul cinta yang tulus, sebab apa yang ada di dalam batin, di sanalah sumber segala tindakan manusia.
Berkaitan dengan hal ini Santu Agustinus berkata “Jika engkau diam, diamlah karena cinta: jika engkau berbicara, berbicaralah karena cinta; jika engkau mengoreksi, perbaiki dengan cinta; jika engkau memaafkan, maafkan dengan cinta. Biarkan cinta berakar di dalam dirimu, dan dari akarnya, tidak ada yang lain selain kebaikan yang bisa tumbuh. Cintai dan lakukan apa yang kamu mau.”
CINTA lahir dari hati yang penuh dengan CINTA dan menjadi milik hati yang sudah bersih dari segala kotoran kelaliman. Dan, Cinta akan berakar dan bertumbuh serta berbuah di dalam hati yang mengalami pertobatan sejati.
Dengan demikian, Cinta menjadikan kita pelaksana Sabda Allah yang sungguh, sebab di dalam hati kita sudah ada CINTA kepada ALLAH.
Saudara-saudariku yang terkasih
Hati kita harus menjadi sanggar suci bagi Sabda Allah agar SABDA ALLAH dapat berakar, bertumbuh dan berbuah. Dengan demikian, anugerah yang sempurna, yang telah dicurahkan ALLAH kepada kita tidak sia-sia di dalam hidup kita. Tentu, ini butuh perjuangan. Ini butuh ketekadan. Ini butuh usaha keras dari kita. Meski demikian, itu tidak berarti bahwa kita tidak bisa.
Perjuangan, ketekadan dan kerja keras kita ini harus kita bingkai di dalam DOA dan EKARISTI. Ini adalah sarana bagi kita untuk menghidupkan kembali di dalam hati kita cinta kasih dan keadilan. Damai dan pengampunan, belas kasih dan pengharapan, dan menjauhkan kita dari segala bentuk kelaliman dan membawa kita keluar dari kegelapan.
MARILAH KITA BERDOA
Allah yang Mahakuasa engkaulah Sumber dan Asal segala sesuatu yang baik. Bangkitkanlah di dalam hati kami KASIH akan Dikau dan tumbuhkanlah iman kami. Semoga kami berani memeriksa isi hati kami dan menggantikan isi hati kami dengan KASIH, CINTA, PENGAMPUNAN, DAMAI DAN SUKACITA. Agar kami layak menerima anugerah kehidupan sejati. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, kini dan sepanjang segala masa, Amin.
*Pastor Rekan paroki Santu Klaus Kuwu Keuskupan Ruteng
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel