Ruteng, infopertama.com – Anus, salah satu organ penting bagi mahluk hidup, terutama bagi manusia. Tanpa Anus, boleh jadi manusia tak hidup sempurna. Pasalnya, hanya dengan Anuslah segala yang berbau busuk itu keluar.
Sebelum kita bahas si Anus tempat buang yang berbau busuk itu, kita akan bahas hal-hal lain terkait sebelum yang berbau busuk itu kluar dari si Anus.
Sebagai salah satu ciri makhluk hidup adalah tentu memerlukan makanan.
Makanan yang kita makan akan diurai atau diproses oleh sistem pencernaan menjadi energi. Yaitu komponen penyusun sel dan jaringan, serta nutrisi yang tubuh butuhkan.
Untuk memeroleh makanan, manusia juga butuh kerja keras. Bisa dengan berbagai cara, semisal menjadi pejabat, menjadi pengusaha hasil bumi, kontraktor, menjadi petani kemiri dan ragam pekerjaan lainnya.
Fungsi Umum dari Sistem Pencernaan Manusia
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna segala macam makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita melalui serangkaian proses pencernaan.
Makanan yang awalnya dalam bentuk kasar lalu ubah menjadi bentuk yang lebih halus dengan bantuan gigi dan enzim. Gigi dan enzim ini letaknya dalam mulut manusia yang populer dengam sebutan R-Ahang.
R-Ahang adalah kedua bagian tulang atas dan bawah yang terletak pada rongga mulut sekaligus sebagai tempat gigi untuk tumbuh. Rahang terdiri atas rahang bawah yang dapat digerakkan (mandibula) dan rahang atas yang tetap (maxila).
Peran R-Ahang sebagai penyedia gigi dan enzim ini sungguh sangat penting. Strategis. Halus dan tidaknya makanan yang masuk ke mulut sangat tergantung pada R-Ahang. Semakin kuat dorongan R-ahang bawah maka akan mungkin semakin halus makanan yang akan manusia telan. Walaupun nanti ketika sampai ke Anus, toh tetap berbau busuk, kan!
Selain itu sistem pencernaan juga memiliki fungsi untuk membuang sisa-sisa makanan yang sudah tidak diperlukan tubuh. Karena jika tidak dikeluarkan, zat-zat sisa tersebut dapat menjadi racun bagi tubuh manusia.
Proses pencernaan adalah proses pemecahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana. Makanan tersebut merupakan sumber energi, dan sumber bahan baku untuk membangun tubuh.
Karena energi yang kita peroleh berasal dari makanan, maka makanan yang kita makan tentunya harus bergizi, yaitu makanan yang cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan mineral.
Selain itu, tubuh manusia juga membutuhkan zat-zat lain seperti fosfor dan kalium yang ada pada kemiri.
Berdasarkan data Kemenkes RI (TKPI), setiap 100 gram Kemiri mengandung 200 mg fosfor dan 430,7 mg kalium.
Ini menunjukkan bahwa kandungan fosfor dan kalium termasuk tinggi dan cukup tinggi.
Mengkonsumsi Kemiri secara teratur sesuai AKG (Angka Kecukupan Gizi) atau sesuai kebutuhan gizi per hari dari Kemenkes RI, bermanfaat untuk kesehatan seperti berikut.
Pertama, mempertahankan keseimbangan asam-basa (ph) dalam tubuh sebagai manfaat dari cukup tingginya kandungan fosfor.
Kedua, membantu kerja ginjal dalam menyaring zat sisa makanan sebagai manfaat dari cukup tingginya kandungan fosfor.
Ketiga, meminimalkan terbentuknya batu ginjal, bukan batu sandungan atau loncatan. Hal ini sebagai manfaat dari cukup tingginya kandungan kalium.
Proses Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan terdiri dari organ pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Pada organ pencernaan meliputi, mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan meliputi ludah, pankreas, hati, dan empedu.
Berikut adalah proses pencernaan makanan
Mulut
Tahap awal proses pencernaan makanan adalah masuknya makanan ke mulut. Di mulut makanan akan dicerna atau dikunyah pertama kali baik secara mekanik oleh gigi.
Secara kimiawi oleh enzim amilasi (ptyalin) yang menguraikan amilium (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida). Di dalam rongga mulut makanan akan dicampur dengan air ludah.
Kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Setelah melalui rongga mulut, makanan akan masuk ke dalam tekak (faring).
Faring merupakan saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan.
Lambung
Dari kerongkongan makanan akan masuk ke lambung. Di lambung merupakan proses pemecahan makanan dari zat yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim yang ada di lambung.
Lambung terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri dan merupakan tempat penampungan makanan untuk dicerna secara mekanik dan kimiawi.
Usus Halus
Proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di usus halus. Pencernaan di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara enzimatis.
Usus halus merupakan saluran pencernaan makanan yang paling panjang kurang lebih 8,5 meter. Panjang ini tentu tidak seberapa jika bandingkan dengan tinggi tugu Monas, di Jakarta. Bukan Toko Monas di Ruteng, ya!
Usus Besar
Fungsi utama usus besar mengatur penyerapan air dan mineral dari sisa makanan. Sehingga membuatnya menjadi padat dan membentuk tinja.
Anus
Proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang sudah tidak diperlukan melalui organ anus.
Anus adalah jalan pembuangan sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh dan gas-gas yang berbau disebut tinja. Anus ini termasuk organ yang menjijikkan sekaligus sangat mulia.
Keberadaan Anus dengan segala bau busuknya mampu menyelamatkan hidup manusia-manusia rakus. Kebayangkan, jika tak ada si Anus ini, sisa-sisa makanan dari manusia rakus akan menumpuk dalam tubuh, mematikan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â