Cepat, Lugas dan Berimbang

Opini  

Memiliki dan Menjadi

Memiliki dan Menjadi
Sobe Milikior (Foto: Dokumen Pribadi)

Memiliki dan Menjadi di Balik Kasus Kemanusiaan

Dua kata, memiliki dan menjadi mendapat pemaknaan yang jelas misalnya dalam kasus pertambangan batu bara yang lagi tren sebutkan adanya ibu batu bara. Kasus yang bisa muncul dari kasus pertambangan di Indonesia akan muncul kasus-kasus lain misalnya korupsi, ekonomi yang tidak merata dan kasus kemanusiaan (pelanggaran hak asasi manusia).

Kekuasaan kerap menjadi sarana legitimasi kepentingan-kepentingan elite. Tidak jarang melihat hal itu sebagai sebuah kesalahan pemaknaan artinya memiliki. Apalah artinya memiliki secara arif kalau yang nampak ke permukaan adalah guratan penderitaan warga yang kehilangan lahannya, alamnya yang hancur, ekosistem yang terbengkalai dan porak-poranda?

Lalu dengan cara apa kita menjelaskan artinya memiliki secara efektif jika memetik buah pertambangan hanyalah airmata dan duka derita warga yang terus menerus melitanikan suara lemahnya dalam nada protes karena tidak menghargai mereka sebagai pemilik sah, yang kepadanya sang pencipta memberikan kekayaan itu?

Apa artinya memiliki secara bijaksana kalau janji-janji surga, keuntungan berlipat ganda hanya mengawang-ngawang di alam nirwana dan sekadar menjadi sebuah fatamorgana yang tak kunjung menjadi kenyataan?

Apes! Sebagai gantinya ceruk menganga bertebaran di sekujur tubuh alam yang dahulunya permai. Masalah-masalah sosial dan kultural menyeruak, bahaya kehilangan kebudayaan (cultural lost) dan punahnya suku bangsa (genocida) mengintai. Belum lagi embel-embel politis memperparah kondisi dengan dalih penghiburan yang kian memperkeruh suasana kehidupan bermasyarakat. Aneka kasus pertambangan di banyak tempat telah membuktikan hal itu (bdk. Amiruddin dan Aderito Jesus de Soares (ed.). Perjuangan Amungme antara Freeport dan Militer. Jakarta: ELSAM, 2003 atau FP 29 Agustus 2008, p.15).

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel