Ruteng, infopertama.com – Mandeknya penyelesaian soal KKN dalam perekrutan perangkat desa di kecamatan Reok Barat membuat warga geram. Mereka, Masyarakat Reok Barat kini menagih janji Sekda Manggarai, Fansy Jahang yang mengatakan akan memeriksa Camat Reok Barat, Tarsisius Asong dan Sekcam Reok Barat, Yos Sudarso terkait tindak pidana kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang diduga dilakukan Tarsisius Asong saat merekrut aparat desa di Reok Barat.
“Mana janji Pak Sekda. Katanya akan periksa mereka dua, ini sudah lama. Kenapa didiamkan?” Kata Gius warga Desa Loce, Reok Barat, Kamis (20/10/2022).
Gius meminta Bupati Manggarai atau Sekda Manggarai membatalkan rekomendasi Camat Reok Barat yang meluluskan orang yang tidak lulus saat tes aparat desa. “Sederhana saja permintaan kami, lantik saja kami yang lulus. Mengapa melantik manusia yang tidak lulus? Rusak Manggarai ini jadinya nanti,” kata Gius.
Senada disampaikan Benediktur Tulir, asal Desa Toe. Ia mengatakan, sungguh keterlaluan Bupati kalau membenarkan tindakan Camat Reok Barat yang meluluskan orang tidak lulus. “Apa demikian Bupati membenarkan kejahatan? Masa masyarakat ditipu,” kata dia.
Yang lebih aneh, kata Benekdiktus, adalah Kepala Desa Toe, Kornelis Surak malah sudah memperkerjakan orang yang tidak lulus tes Sekretaris Desa Toe menjadi Sekretaris Desa Toe. “Kades Toe yang tidak kooperatif mengenai masalah perangkat desa malah disuruh mulai bekerja. Padahal sejak awal sudah tau kisruh seleksi perangkat desa Sekecamatan Reok Barat ada apa dengan Kades Toe ini,” kata dia.
Informasi yang dikumpulkan media ini, Kades Toe adalah salah satu Kades di Reok Barat yang diduga menyogok Camat Reok Barat dengan uang Rp5 juta agar orang yang menjadi pilihannya menjadi Sekdes Toe diluluskan Camat Reok Barat.
Sementara itu, Pengamat hukum asal Reok Barat Largus Chen, S.H, mengatakan, tidak terealisasinya janji Sekda Manggarai Fansy Jahang merupakan bentuk pelecehan terhadap masyarakat Reok Barat dan membiarkan kegaduhan di Reok Barat terus berlanjut.
“Ini Sekda ada apa? Apa dia ditekan Bupati Manggarai juga? Atau karena dia sendiri memang punya masalah hukum?” kata Largus.
Mengenai perangkat Desa Toe, Largus mengatakan, bisa diduga, pertama, Kepala Desa Toe betul-betul tidak paham aturan yang ada. “Sepertinya dia tidak baca aturan, tidak sepatutnya dia mempekerjakan perangkat desa yang belum ada SK-nya. Saya menyayangkan kepala desa Toe yang lama kerja di Jakarta tapi tidak memberi teladan yang baik untuk masyarakat Reok Barat terutama untuk sesama kepala desa,” kata dia.
Kedua, kata Largus, bisa juga Kepala Desa Toe, justru ada jaminan dari Sekda dan Bupati Manggarai untuk hal ini. “Kalau benar ini ada jaminan, Bupati Manggarai busuk karena ia tabrak aturan dan membela Camat yang melanggar peraturan perundang-undangan,” kata Largus.
Pastor Terlibat?
Informasi yang dikumpulkan media ini, Bupati Manggarai, Hery G. Nabit serta Sekda Manggarai tidak mengambil tindakan tegas atas Tarsisius Ridus Asong karena diduga seorang Pastor membela tindakan Tarsisius Ridus Asong.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel