Cepat, Lugas dan Berimbang

KSP CU Florette Hadiri RATNAS Induk Kopdit di Semarang

Semarang, infopertama.com – Koperasi Simpan Pinjam CU Florette, salah satu CU primer di Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Manggarai dari tgl. 25 – 28 Juni 2023 mengikuti Rapat Anggota Nasional Induk Koperasi Kredit bertempat di Patra Hotel dan Convention – Semarang, Prov. Jawa Tengah.

Panitia Rapat Tahunan Induk Koperasi Kredit Tahun Buku 2022 ini dipercayakan kepada Puskopdit Bhakti Kita Semarang bekerjasama dengan Manajemen Induk Koperasi Kredit. Panitia mengatur kegiatan ini dengan baik sehingga kurang lebih 800 orang peserta utusan dari seluruh Puskopdit di Indonesia. Dan, beberapa CU Primer dapat mengikuti seminar dengan berbagai topik hingga tuntas.

Topik bahasan dalam seminar pada RATNAS tersebut, yaitu Nilai Luhur Credit Union sebagai pedoman Pengelolaan dengan narasumber Ranjith Hettiarachchi. Dan, topik Operasional pada Tiga Jenjang Gerakan Koperasi Kredit Indonesia dan Akuntabilitas Lembaga Keuangan untuk Meningkatkan Citra dan Kepercayaan Publik, narasumbernya adalah Robby Tulus, Co-Founder CUCO.

Para peserta tampaknya puas dengan topik-topik pembahasan. Sebab, bagi peserta sangat kontekstual untuk meningkatkan performa organisasi/ managemen dari CU-CU Primer demi terwujudnya kesejahteraan dari para anggota. Rikhardus Roden, Sekretaris Badan Pengurus dan Srianus Syukur, Manager adalah peserta RATNAS utusan dari CU Primer KSP CU Florette.

Ranjith Hettiarachchi, Chief Technical Officer, Association Of Asian Confederation Of Credit Unions pada presentasinya mengingatkan kembali tentang nilai dasar dari CU. Di antaranya yaitu Membantu diri sendiri, Menolong diri sendiri, Bertanggung jawab untuk diri sendiri. Kemudian Demokratis, Kesetaraan, Keadilan, Solidaritas, Kejujuran, Keterbukaan dan Tanggung jawab sosial. Nilai-nilai ini dipraktekkan dalam melaksanakan misi utama CU adalah untuk menyediakan layanan keuangan berkualitas yang dapat meningkatkan kehidupan anggota meskipun berhadapan dengan tantangan. Antara lain, persoalan kemiskinan dan kelaparan, resiko geopolitik dan perubahan iklim.

Dia juga menerangkan alasan mengapa nilai penting bagi Credit Union? Menurut dia, nilai yang ditanam dan dikembangkan pada Credit Union dimaksudkan untuk memperkuat dan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan anggota. Lalu, layanan yang berfokus pada anggota, agar CU memiliki Diferensiasi dibandingkan dengan lembaga keuangan non bank yang lain. Tujuannya, supaya Layanan keuangan bagi anggota beretika dan bertanggung jawab. Ada dampak sosial terhadap dan ada keselarasan CU dengan aspirasi anggota.

Pembeda Credit Union dengan lembaga keuangan yang lain, kata Ranjuith, adalah anggota memiliki kesadaran untuk menolong diri sendiri. Artinya mengambil tanggung jawab dan inisiatif pribadi untuk meningkatkan atau memperbaiki Keadaan, kesejahteraan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Tindakan nyata dari upaya menolong diri sendiri, jelasnya, adalah mengelola keuangan secara sehat, mengembangkan keterampilan, memiliki mental kewirausahaan. Berikutnya juga bekerjasama/kolaborasi dengan pihak atau orang lain, mengurus atau mengupayakan terwujudnya kejahteraan secara keseluruhan dengan cara, menguruangi stress, menghindari hubungan tidak sehat, tetap aktif, istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang sehat, meminta bantuan dan mengilangkan sikap ingat diri sendiri.

CU Florette
Rikardus Roden, Utusan KSP CU Florette mengenakan Blankon saat mengikuti RATNAS Induk Kopdit di Semarang, 25 – 28 Juni 2023 (Foto: Dok CU Florette)

Dampak dari sikap menolong diri sendiri dalam kehidupan anggota CU, tegasnya, adalah tersedianya dana darurat, tidak berhutang, Menyediakan Dana (untuk: Pensiun, Anggaran, Pendidikan, Pembelian Aset – Rumah Layak). Selain itu, menciptakan berbagai sumber pendapatan dan memiliki Asuransi yang cukup untuk menutup kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, misalnya asuransi kesehatan.

Pada sesi berikutnya, Robby Tulus, mempresentasikan materi yang berjudul Meningkatkan Citra Dan Kepercayaan Publik dengan menanamkan Transparaansi Dan Akuntabilitas Dalam Tubuh Koperasi Kredit. Dia mengatakan bahwa manfaat transparansi/akuntabilitas dalam pengelolaan Koperasi Kredit (CU), adalah untuk membangun kinerja , melindungi anggota, mendorong investasi anggota. Dan, meningkatkan kepercayaan publik.

Setiap Koperasi Kredit, papar Robby, harus melaksanakan proses akuntabilitas, antara lain; 1) Akuntabilitas horizontal melibatkan, mendidik dan melayani anggota kopdit untuk perubahan jangka panjang, bukan dengan jalan pintas. 2) Akuntabilitas ke dalam anggota dididik dan dilatih untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri. Yang berarti, menjunjung tinggi komitmen pribadi untuk setia pada prinsip-prinsip etis dan pemenuhan janji-janji di kopdit. 3) Akuntabilitas ke luar kopdit mengkomunikasikan akuntabilitas kepada publik melalui jejaring yang dimiliki. Misalnya melalui media sosial maupun media resmi, yang bisa memberi dampak secara umum, “membangun dan membangkitkan citra dan kepercayaan publik.” Dan, 4) Akuntabilitas ke atas kopdit membuat laporan pertanggung-jawaban ke jenjang di atasnya yaitu pusat dan induk.

Untuk itu, kata Robby, penelitian dan pengembangan (litbang) pada CU sangat penting untuk menjamin transparansi data, memperkuat akuntabilitas. Praktek pengelolaan CU harus berdasarkan data/info empiris sehingga kebijakan pengurus mengacu kepada hasil kajian data.

Dia juga menyadarkan kembali ingatan para peserta RATNAS tentang 5 pilar Koperasi Kredit, sebagai kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan. Di antaranya, yaitu pendidikan, swadaya, solidaritas, inovasi dan persatuan dalam keberagaman.

                    

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel