Minggu, 2 APRIL 2023
Hari Minggu Palma
Mengenang Sengsara Yesus Tuhan
Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Mat. 26: 14- 27:66
[Thn. VI-SS/91/4/2023]
Doa Kolekta
Marilah kita berdoa: ALLAH YANG MAHAKUASA, kami bersykur kepadaMu karena PuteraMu rela datang untuk menebus kami. Semoga hati kami mampu merasakan cintaMu yang tidak terbatas buat kami. Demi Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa, Amin.
Bertumbuh Dalam Keutamaan Seorang Hamba: Taat, Rendah Hati, Doa dan Pengurbanan Diri
SahabatĀ SENDAL SERIBU yang terkasih,
Hari ini kita akan mengawali PEKAN SUCI, Satu Minggu yang SUCI, Hari-hari di mana kita lebih masuk ke dalam peristiwa hidup, sengsara, wafat dan bangkit Yesus Kristus. Karena itu, kita agar selama seminggu ini untuk lebih meningkatkan hidup doa, pantang dan puasa kita agar kita dapat menikmati sukacita PASKA di dalam hati kita.
Hari ini kita merayakan HARI MINGGU PALMA, MENGENANG SENGSARA TUHAN. Ada dua peristiwa yang kita kenang pada hari ini. Pertama, Yesus yang disambut dengan sorak-sorai memasuki kota Yerusalem. Kedua, sengsara dan wafatNya di kota Yerusalem.
Dua peristiwa ini menjadi satu kesatuan dalam perayaan hari ini. Melalui peristiwa ini mengajak kita untuk ikut serta dalam penderitaan Yesus. Kita tidak hanya ikut dalam mengiringi Yesus memasuki kota Yerusalem dengan sorak sorai. Tetapi, kita juga mau mengikutiNya, yang setelah didera dengan keji, memikul salib menuju Golgota.
Di sana, DIA wafat! Dari sini kita belajar untuk bertumbuh dalam keutamaan seorang hamba, seorang yang mau mengikuti Yesus bukan hanya dalam sorak-sorak, gegap gempita tetapi juga dalam penderitaan, jalan yang berkerikil tajam dan salib yang menekan pundak, menyiksa dan memilukan.
Dalam bacaan pertama, Nabi Yesaya dengan sangat indah melukiskan mengenai ketaatan Hamba Tuhan. Seorang hamba yang memiliki LIDAH SEORANG MURID, supaya dengan lidah keluarlah kata-kata berkat yang dapat membangkitkan semangat baru bagi orang yang letih lesu.
Selain memiliki lidah seorang murid, PENDENGARAN YANG TAJAM. Agar dapat memiliki pendengaran yang tajam, seseorang harus memiliki KEHENINGAN di dalam dirinya. Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Filipi, memperlihatkan kepada kita mengenai KERENDAHAN HATI YESUS. YESUS tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan.
Kerendahan hati YESUS nampak ketika Ia mulai mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia.
Dalam bacaan Injil, Matius mengisahkan tentang Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus mulai dari persiapan perjamuan malam terakhir sampai wafatNya di atas kayu salib.
Sebelum menderita, Yesus mengadakan perjamuan bersama para muridNya. Ketika waktu penderitaan semakin dekat, Yesus mengajak tiga orang muridNya untuk menemaniNya pergi berdoa di taman Getsemani. Di atas kayu salib, Yesus, sebelum wafatNya, Ia berdoa kepada BapaNya. Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya.
Marilah kita, saudara/I yang terkasih, memaknai peristiwa hari ini dengan hidup dalam keutamaan sebagai seorang hamba, hidup dalam KETAATAN kita sebagai anak-anak Allah yang setia mendengarkan Sabda Allah, hidup dalam semangat kerendahan hati, tidak saling curiga, sombong, iri hati, cemburu dan mementingkan diri sendiri daripada orang lain sehingga mampu mengekang lidah untuk bergosip dan menceritakan kelemahan orang lain; hidup dalam semangat doa, membiarkan doa menjiwai seluruh hidup kita, sehingga kita sungguh mengalami Allah di dalam hidup kita, dan hidup dalam semangat penyerahan diri. Berani mati demi cinta kepada Yesus, menyerahkan nyawa demi Yesus.
Marilah kita berdoa: ALLAH BAPA MAHA PENGASIH, dalam diri Yesus Kristus PuteraMu, Engkau telah hadir di tengah-tengah kami sebagai orang yang dihina dan dianiaya. Kami mohon, bukalah hati kami untuk memahami misteri penderitaan PuteraMu itu serta jadikanlah kami bersedia mengikuti jejakNya sambil memanggul salib kami sendiri. Sebab Ialah Tuhan Pengantara kami, yang bersama dengan Engkau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa, Amin.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelĀ
Ā