Pekan Adven II
Sabtu, 11 Desember 2021
Sirakh 48: 1-4.9-11
Matius 17: 10-13
Hidup manusia membutuhkan gairah, daya dan tenaga untuk bergerak dan berlangkah maju. Nabi Elia menjadi contoh kita. Dia tampil “bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali” (Sir 48: 1-3).
Perkataan Elia dalam hal ini tampil seperti api atau obor yang membakar. Namun bakaran perkataan nabi Elia tidak bersifat positif, tetapi malah negatif, justru karena kata-katanya itu “mendatangkan kelaparan”, mengunci langit supaya hujan tidak turun. Serta menurunkan api sampai tiga kali untuk membakar hangus daya hidup dalam diri orang Israel.
Dari sikap dan tindakan nabi Elia ini, pasti ada alasan rasional mengapa perkataan Elia bersifat negatif dan bukan positif. Alasan paling umum biasanya adalah dosa dan kejahatan. Karena manusia berdosa, maka sudah seharusnya manusia mendapat celaan dan kutukan, hukuman dan siksaan. Orang berdosa pantas mengalami kelaparan dan tidak menerima berkat dari Tuhan. Orang berdosa pantas tidak bertumbuh dan berkembang dalam hidup. Melalui cara begitu, keadilan tegak atau ditegakkan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel