Di hadapan aneka bencana alam yang menimbulkan penderitaan dalam kehidupan manusia, orang bahkan tidak tanggung-tanggung mendeklarasikan kematian Allah. Allah telah mati (Jerman: Goot ist Toot dalam filsafat Nietzsche).
Ada dua hal yang perlu digarisbawahi.
Pertama, peristiwa kelahiran Kristus ke dunia merupakan sebuah bentuk solidaritas Allah terhadap situasi ketakberdayaan manusia.
Allah yang secara nyata hadir dalam diri Yesus Kristus ingin menyentuh dalam situasi hidup manusia yang penuh dengan dosa, ketidakberdayaan, dan kesengsaraan.
Allah yang kita imani adalah Deus Humanissimus; Allah yang sungguh manusiawi. Ia hadir ke tengah dunia dan merasakan kondisi manusiawi kita. Dia datang, hidup, berada dan menderita bersama manusia. Namun, ia tidak hanya hadir dan berada bersama manusia.
Manusia bertanggung jawab untuk meneruskan solidaritas Allah itu pada semua ciptaannya, baik manusia maupun alam sekitarnya. Merayakan Natal berarti kembali mengimani kemahakuasaan dan kebaikan Allah terhadap manusia.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel