Penuh Trik dan Pura-Pura
Sungguh malang nasib Doni! Belum sempat ia mengumpulkan kayu api, dua serigala jantan penjaga serigala betina yang sedang beranak itu mengejarnya. Doni pun lari sekencang-kencangnya untuk menghindari dari terkaman dua serigala jantan yang ganas itu. Sebaiknya Kristian tanpa susah payah, langsung memanjat pohon tinggi. Dari atas pohon itu justru Kristian bisa melihat dengan jelas bagaimana Doni berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri.
Doni berpikir cepat. Terus berlari, tentu ia tidak bisa berlari lebih cepat dari serigala yang terus mengejarnya. Kali ini akal bulus Doni yang tersisa ia gunakan. Itu satu-satunya cara yang dapat menyelamatkan nyawanya.
Doni pura-pura terjatuh dan seolah-olah mati. Ia tahan nafasnya serapat-rapatnya agar tidak ada aliran nafas keluar dari tubuhnya. Dengan begitu dua serigala itu menganggap Doni sudah mati. Segarang-garangnya serigala, tetapi serigala tidak pernah makan bangkai. Maka serigala tidak mungkin makan daging manusia yang sudah mati. Itu pelajaran biologi yang pernah dipelajari Doni di bangku SMP.
Kedua serigala jantan itu hanya bisa mencoba memastikan apakah Doni masih hidup atau justru sudah jadi bangkai. Lubang hidung dan lubang telinganya dijilati serigala, sambil memastikan apakah masih ada bagian lain dari tubuh Doni yang masih bisa bergerak sebagai pertanda masih ada sisa-sisa kehidupan dalam dirinya.
Rupanya kedua serigala itu mengira Doni sudah mati dan sudah jadi bangkai, sehingga Doni ditinggalkan begitu saja. Kedua serigala jantan itu kembali ke gua menjaga serigala betina.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel