Jangan Berteman dengan Pengkhianat!

Pengkhianatan Terhadap Teman

Waktu berlalu begitu cepat, bagai bayangan saja. Itulah yang dirasakan Doni dan Kristian saat menjalani hari-hari hidup mereka di kota. Walaupun keduanya tinggal di kota, mereka tetap membawa kebiasaan hidup di desa: mencari kayu api di hutan, entah untuk kebutuhan penggunaan sendiri di asrama maupun untuk dijual guna mendapatkan uang sekedar menutup berbagai kebutuhan hidup di kota.

Secara kasat mata, Doni dan Kristian terlihat hidup rukun satu sama lain. Itu kesan dari teman-teman yang seasrama dengan mereka. Tetapi senyatanya kehidupan penuh persaingan dan dendam yang membara di antara keduanya. Tepat seperti kata pepatah dalam Bahasa Manggarai: “sesa kanang mu’u eta, kali ngampang kin nai wa” – dalam tutur kata terdengar kata-kata yang menyejukkan, rukun dan damai tetapi dalam hati sebenarnya tersimpan api dendam yang membara.