Jangan Balas Dendam

Dendam
Ilustrasi (pixabay)
idulfitri

Pw Sta Agnes, Perawan & Martir
Jumat, 21 Januari 2022

1Samuel 24: 3-21; Markus 3: 13-19

Raja Saul memusuhi dan mengejar Daud. Waktu Saul pergi buang jamban di sebuah gua, justru Daud dan orang-orangnya ada bersembunyi di dalamnya. Dalam situasi itu mudah saja sebenarnya bagi Daud untuk membunuh Saul, bila saja Daud adalah orang yang jahat. Akan tetapi Daud bukanlah seorang penjahat, pen(dendam) dan pembenci.

Di depan Saul, Daud berlutut dan sujud menyembah, katanya: “Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat, bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu. Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan” (1Sam 24: 11).

Mendengar kata-kata Daud itu, berkatalah Saul sambil menangis kepada Daud: “Engkau lebih besar daripada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu… Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganku, engkau tidak membunuh aku” (1Sam 24: 18-19).

Dari kisah ini, janganlah kita mencari dan mengejar orang lain dengan niat jahat untuk menghancurkan atau membunuh orang lain seperti halnya Saul terhadap Daud. Setiap niat buruk dan rencana yang jahat terhadap orang lain akan menjadi bumerang yang kembali kepada kita sendiri. Ingat pepatah ini: senjata makan tuan. Bila kita berniat jahat terhadap orang lain, niat jahat itu akan merusak dan menghancurkan hidup kita sendiri.

Cintai musuh

Lebih dari itu, hendaklah kita tidak menaruh dendam dan benci terhadap orang lain seperti halnya Saul terhadap Daud. Meskipun kita memiliki kemudahan karena banyak harta, uang atau senjata untuk menghancurkan orang lain, kita harus tetap ‘merasa sayang‘ terhadap siapa saja yang menjadi ‘musuh’ kita. Kita menjadi pahlawan besar bila kita mengasihi siapa saja ‘musuh’ kita dalam hidup. Musuh bukanlah orang yang mesti dibenci tetapi mesti dicintai dan dikasihi.

Ingat kaidah emas dan perintah mulia dari Tuhan Yesus untuk setiap kita: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5: 44).

Doaku dan berkat Tuhan
Mgr Hubertus Leteng