infopertama.com – Kabar guru ngaji melecehkan 10 muridnya di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tengah menjadi sorotan.
Karena kasus dugaan pelecehan ini pula, guru ngaji tersebut diusir warga dari kampungnya di Kapanewon Saptosari.
Adanya kabar ini dibenarkan oleh Pj Lurah setempat, Subariman.
Subariman menuturkan, dirinya mendapatkan laporan bahwa sejumlah bocah menjadi korban pelecehan di rumah guru ngajinya yang berinisial S (30).
“Yang bersangkutan mengakui tangannya geser nyenggol,” kata Subariman, dikutip dari Kompas.com, Senin (22/7/2024).
Diusir dari Kampung
Subariman menjelaskan, pengusiran S dari kampung ini merupakan hasil dari pertemuan dengan 10 orang tua korban.
Pada pertemuan itu, semua pihak menyepakati bahwa S harus diusir dari rumahnya pada Kamis (18/7/2024) malam.
Warga memberikan waktu 1×24 jam agar S meninggalkan tempat tinggalnya.
Sementara, istri dan kedua anak S masih boleh tinggal. Terlebih, anak S masih kecil.
Orang tua ingin S pergi dari kampung karena takut kondisi psikologis anak mereka terganggu.
“Yang meninggalkan lokasi itu yang cuma yang pria, anak dan istrinya masih di rumah,” kata Subariman.
“Mungkin menunggu sudah mapan terlebih dahulu,” tambahnya.
Terkait kondisi korban, kata Subariman, kini sudah mulai biasa.
Kendati demikian, ada anak yang kembali murung jika membicarakan terkait dugaan pelecehan tersebut.
“Informasi yang saya terima 10 anak, misalnya baris mungkin ada yang fatal nyenggol sengaja,” kata dia.
Dia mengatakan, S sudah beberapa bulan lalu membuka kelas mengaji dan diikuti belasan anak di bawah usia 12 tahun.
Disinggung mengenai mengapa tidak dilaporkan ke pihak kepolisian, dia menyebut para orang tua korban khawatir terhadap psikologi anak.
“Tidak (dilaporkan), kalau pelaku dilaporkan. Dan anak ditanya-tanya, sehingga anak ketakutan,” kata dia.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memberikan izin untuk belajar, dan mengawasi perilaku anak.
Keterangan Polisi
Sementara itu, Kasi Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto menerangkan, pihaknya belum menerima informasi terkait adanya guru ngaji yang melecehkan muridnya di Kapanewon Saptosari.
“Belum ada informasi, dan laporan yang masuk ke kami,” kata Iptu Suryanto, dikutip dari Kompas.com, Senin (22/7/2024).
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â